SuaraMalang.id - Fenomena tanah ambles disertai suara dentuman di Umbulan Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, yang sempat menggegerkan warga, akhirnya terungkap penyebabnya.
Suara dentuman tersebut ternyata berasal dari material tanah yang jatuh ke rongga besar di bawah tanah, bukan dari sumber misterius seperti yang diduga sebelumnya.
Penyebab Suara Dentuman
Menurut perwakilan warga Desa Tulungrejo, Atok, suara dentuman tersebut terjadi akibat tanah dan material lainnya jatuh ke rongga besar berbentuk seperti gentong di bawah permukaan.
“Suara itu berasal dari material yang jatuh ke dalam rongga besar, yang menyebabkan suara bergema karena bentuk rongga menyerupai gentong,” jelas Atok, Kamis (5/12/2024).
Material yang jatuh ke dalam rongga tersebut mengenai air dan tanah di bagian dasar, menghasilkan suara keras yang terdengar hingga ke permukaan.
Hubungan dengan Aliran Air Bawah Tanah
Fenomena tanah ambles ini juga terkait erat dengan sumber air Umbul Sengkaring, yang memiliki aliran bawah tanah.
Atok menjelaskan bahwa perbedaan elevasi antara sumber air dan bendungan (DAM) di wilayah tersebut berkontribusi pada terbentuknya rongga bawah tanah.
Baca Juga: Modus Licik Operator SPBU Malang: Gondol 13 Ribu Liter Pertalite Pakai Jip Hardtop di Malam Hari
“Selisih elevasi antara sumber air dan DAM mencapai 7 meter. Tekanan besar dari air di bendungan mengikis tanah di bawah, menciptakan rongga baru yang memicu amblesnya tanah,” terang Atok.
Kaitan dengan Gua Bawah Tanah
Fenomena ini juga dikaitkan dengan Gua Seriti atau Gua Bendo di wilayah Sumbermanjing Kulon. Gua tersebut memiliki rongga besar dan danau bawah tanah yang berfungsi sebagai jalur utama air menuju sumber Umbul Sengkaring.
“Saat hujan deras, air yang masuk ke gua itu meningkatkan debit air di Umbul Sengkaring. Jika terjadi banjir di gua, maka sumber air di sini juga ikut terpengaruh,” tambah Atok.
Upaya Penanggulangan
Atok mengimbau pihak terkait untuk segera mengambil tindakan guna meminimalkan dampak dari fenomena ini. Salah satu langkah yang diusulkan adalah pengerukan dan penurunan ketinggian bendungan untuk mengurangi tekanan pada tanah di sekitar sumber air.
Berita Terkait
-
Modus Licik Operator SPBU Malang: Gondol 13 Ribu Liter Pertalite Pakai Jip Hardtop di Malam Hari
-
Dramatis! Pejabat Pemkot Malang Selamatkan Anak Kucing Terjepit Eskalator MCC
-
Operator SPBU Malang Tilep 13 Ribu Liter Pertalite, Jual ke Jip Bromo
-
Gagal Edar! 9 Ribu Pil Koplo dan Sabu Disita dari Pria di Kepanjen
-
Harga BBM dan Emas Naik, Bagaimana Nasib Daya Beli Masyarakat Malang?
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025
-
Fauzia: Gulalibooks Memperoleh Fasilitas Pinjaman dari BRI dengan Subsidi Bunga 0%
-
Corporate Secretary: BRI Terus Jalankan Program Pemberdayaan yang Menyentuh UMKM
-
Program Literasi Anak Negeri BRI Peduli: Dorong Minat Baca Anak di Daerah Tertinggal