Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 05 Desember 2024 | 19:29 WIB
Ilustrasi inflasi. [Ist]

SuaraMalang.id - Kota Malang mencatat inflasi sebesar 0,24 persen secara month-to-month (mtm) pada November 2024. Sementara itu, inflasi year-on-year (yoy) tercatat 1,22 persen, dan year-to-date (ytd) sebesar 0,89 persen, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menjelaskan bahwa inflasi bulan ini didorong oleh kenaikan harga sejumlah bahan pangan dan komoditas lainnya.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar dengan andil inflasi sebesar 0,17 persen.

Penyumbang Utama Inflasi

Baca Juga: Rombongan Sapi 'Jalan-Jalan' di Tengah Kota Bikin Heboh Warga Malang: Butuh Healing Kayaknya

Beberapa komoditas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi, antara lain:

  • Bawang Merah: Andil 0,11 persen
  • Emas Perhiasan: Andil 0,05 persen
  • Daging Ayam Ras: Andil 0,05 persen
  • Tomat: Andil 0,03 persen
  • Minyak Goreng, Labu Siam, Kangkung, dan Bawang Putih: Masing-masing andil 0,01 persen

Menurut Umar, penurunan pasokan akibat berakhirnya masa panen menjadi salah satu penyebab kenaikan harga komoditas seperti tomat dan bawang merah.

Selain itu, kenaikan harga minyak goreng curah dan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi oleh PT Pertamina juga turut memicu inflasi.

Kenaikan Harga BBM dan Emas Perhiasan

Beberapa harga BBM yang mengalami penyesuaian pada awal November 2024 meliputi:

Baca Juga: Pilwali Kota Malang: Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin Terbanyak, Segini Raihan Suaranya

  • Pertamax Dex: Naik dari Rp13.150 menjadi Rp13.440 per liter
  • DexLite: Naik dari Rp12.700 menjadi Rp13.050 per liter
  • Pertamax Turbo: Naik dari Rp13.250 menjadi Rp13.500 per liter

Selain itu, harga emas perhiasan juga mengalami kenaikan, mengikuti tren global, dengan harga emas antam kini mencapai sekitar Rp1,5 juta per gram.

Komoditas yang Mengalami Deflasi

Beberapa bahan pangan justru mencatat deflasi pada November 2024, di antaranya:

  • Beras: Harga turun rata-rata 0,65 persen, memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen, berkat ketersediaan stok yang mencukupi di pasar.
  • Cabai Rawit: Harga turun signifikan sebesar 11,08 persen, dipengaruhi oleh stok yang mencukupi.
    Inflasi Regional

Secara regional, inflasi mtm Kota Malang sebesar 0,24 persen lebih rendah dibandingkan Kabupaten Bojonegoro yang mencapai 0,46 persen, namun lebih tinggi dari Kabupaten Banyuwangi yang hanya sebesar 0,11 persen.

Umar menambahkan bahwa dinamika harga komoditas pangan dan non-pangan tetap menjadi faktor utama pergerakan inflasi.

"Ketersediaan stok dan kestabilan harga di pasar sangat penting untuk menjaga inflasi tetap terkendali," ujarnya.

Dengan data ini, pemerintah Kota Malang diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga dan mendorong daya beli masyarakat di bulan-bulan mendatang.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More