SuaraMalang.id - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Sabtu (16/11/2024), tidak hanya menyebabkan pohon tumbang, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada tujuh bangunan dan rumah warga di Desa Kendalpayak. Beberapa warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka tidak dapat dihuni.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, tujuh bangunan yang rusak meliputi satu kandang ayam yang menyatu dengan rumah dan enam rumah warga. Kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat.
"Sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga karena rumah mereka tidak dapat ditempati. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Sabtu (16/11/2024) malam.
Personel gabungan dari BPBD, PMI Kabupaten Malang, Muspika Pakisaji, perangkat desa, dan relawan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk menangani dampak bencana dan melakukan pendataan. Hingga Sabtu malam, nilai kerugian masih dalam proses perhitungan.
"Dampak kerusakan mencakup atap rumah yang rusak dan beberapa bagian rumah yang roboh. Besok kami akan mengadakan kerja bakti bersama masyarakat untuk membantu perbaikan rumah warga yang terdampak," tambah Sadono.
Selain kerusakan rumah di Desa Kendalpayak, angin kencang juga mengakibatkan kerugian di beberapa titik lainnya di Kecamatan Pakisaji.
Pohon tumbang di Jalan Raya Karangsono merusak pagar milik Bulog, satu unit mobil, dan sebuah bengkel dinamo.
Di Jalan Raya Kebonagung, pagar dan pintu gerbang SD Negeri 5 mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon. Sementara di Jalan Raya Karangduren, pohon tumbang merusak kabin sebuah truk.
Nilai kerugian akibat kerusakan di tiga titik tersebut diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Selain itu, seorang kernet truk mengalami luka pendarahan di bagian hidung dan telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Pakisaji.
Baca Juga: Angin Kencang Terjang Pakisaji, 5 Pohon Tumbang Timpa Truk dan Lukai Kernet
BPBD Kabupaten Malang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama cuaca ekstrem, khususnya di wilayah rawan pohon tumbang dan banjir.
Rencananya, BPBD bersama masyarakat akan mengadakan kerja bakti pada Minggu (17/11/2024) untuk memperbaiki rumah yang terdampak angin kencang.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem yang dapat memicu kerusakan dan gangguan kehidupan sehari-hari.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Angin Kencang Terjang Pakisaji, 5 Pohon Tumbang Timpa Truk dan Lukai Kernet
-
Modal Nekat, Risma Siap Latih Nelayan Jatim Olah Ikan Gratis Sebelum Jadi Gubernur
-
Pujasera Girimoyo Ludes Terbakar, 18 Stan Hangus! Kerugian Rp 500 Juta
-
Pujasera Girimoyo Ludes Terbakar, 18 Stan Hangus! Kerugian Rp 500 Juta
-
Waspadai Korsleting Listrik! Rumah di Malang Hangus Saat Pemiliknya di Pasar
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa