Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 14 Oktober 2024 | 19:15 WIB
Sam HC saat ditemui awak media. [TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Calon Wali Kota Malang nomor urut 2, Heri Cahyono, yang lebih akrab disapa Sam HC, telah menyiapkan skema ambisius untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota cerdas atau "smart city".

Salah satu upaya utamanya adalah sinkronisasi data dan modernisasi layanan transportasi publik untuk meningkatkan efisiensi layanan kepada masyarakat.

Sam HC menegaskan bahwa sinkronisasi data merupakan langkah awal yang krusial untuk mewujudkan kota cerdas.

Menurutnya, dengan data yang valid dan terkoneksi, berbagai persoalan perkotaan bisa diselesaikan dengan lebih cepat dan tepat.

Baca Juga: Mahar Politik Puluhan Miliar di Pilkada Kota Malang, Golkar: Menggelikan

"Kalau berbicara data, hasilnya harus valid. Jika tidak, manajemen perkotaan bisa berjalan tidak maksimal. Semua data harus terkoneksi dengan baik agar masyarakat mendapatkan kepastian," ujar Sam HC, Senin (14/10/2024).

Sinkronisasi data ini, kata Sam HC, juga akan mendukung peningkatan layanan kesehatan. Data riwayat kesehatan penduduk yang diambil secara berkala di tingkat RT/RW akan dihubungkan dengan kapasitas dan fasilitas rumah sakit, termasuk ketersediaan ambulans dan obat-obatan.

"Misalnya, di Kota Malang ada sejumlah pasien diabetes atau jantung, maka datanya harus ada, dan dihubungkan dengan kemampuan rumah sakit untuk melayani. Semua harus terintegrasi," jelas Sam HC.

Dalam hal transportasi publik, Sam HC yang diusung oleh PDI Perjuangan ini juga mengusulkan modernisasi sarana angkutan umum di Kota Malang.

Menurutnya, digitalisasi layanan transportasi publik akan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi masyarakat.

Baca Juga: Masa Tenang Rawan 'Serangan Fajar', Bawaslu Kota Batu Ajak Masyarakat Perangi Politik Uang

Penggunaan sistem pembayaran digital serta peningkatan standar layanan seperti pemasangan CCTV dan pendingin udara (AC) di dalam angkutan umum juga menjadi bagian dari rencana tersebut.

"Kota cerdas harus mampu memberikan layanan yang tepat waktu dan nyaman. Di Malang, angkot akan dimaksimalkan dengan standar layanan baru, termasuk sistem pembayaran digital," jelas Sam HC.

Sam HC optimis bahwa jika transportasi publik dikelola dengan baik, masyarakat akan lebih memilih menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi, yang secara tidak langsung akan mengurangi emisi karbon.

"Kita juga akan memperbaiki kesejahteraan para sopir dengan skema pembayaran berbasis jarak tempuh, sehingga tidak ada lagi angkot yang berhenti lama menunggu penumpang. Mereka akan dibayar berdasarkan kilometer yang ditempuh," tambahnya.

Dengan skema ini, Sam HC yakin bahwa Kota Malang akan menjadi lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan, sejalan dengan visi smart city yang diusung dalam kampanyenya.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More