Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 20:19 WIB
Wahyu Hidayat saat acara Roadshow Jatim Media Summit 2024 di Mini Block Office, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (17/7/2024). [Foto Dok. Suara.com]

SuaraMalang.id - Wahyu Hidayat, Calon Wali Kota Malang untuk Pilwali 2024, menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik korupsi jika terpilih nanti.

Meski visi dan misinya yang diserahkan ke KPU Kota Malang tidak memuat rincian tentang program antikorupsi, Wahyu menyatakan bahwa gerakan antikorupsi sudah menjadi bagian dari pemikiran dan upayanya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Berpasangan dengan Ali Muthohirin sebagai calon Wakil Wali Kota, Wahyu menjelaskan bahwa program-program yang diusung, seperti Ngalam Ngopeni dan Ngalam Nyaman, memiliki muatan pencegahan korupsi meski tidak disebutkan secara eksplisit.

Menurutnya, meski tak dijabarkan dalam visi dan misi secara detail, pencegahan korupsi menjadi prioritasnya.

Baca Juga: Diuji Jelang Pilkada, PDIP Kota Malang: Kami Tak Akan Ditinggalkan Rakyat

"Ada satu program seperti Ngalam Ngopeni, Ngalam Nyaman. Itu adalah antisipasi korupsi. Ada Ngalam Santun, yang berkaitan dengan etika, dan itu termasuk etika dalam mencegah tindakan tidak baik seperti korupsi," kata Wahyu.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Wahyu juga berkomitmen untuk meningkatkan Monitoring Center for Prevention (MCP), sebuah program kolaborasi dengan KPK yang bertujuan untuk mendorong pencegahan korupsi di Pemerintah Daerah.

Wahyu mengungkapkan bahwa ia memiliki pengalaman dalam memimpin Kabupaten Malang hingga menduduki peringkat ketiga terbaik di Jawa Timur dalam kinerja monitoring antikorupsi.

"Saya punya target seperti di Kabupaten Malang yang masuk peringkat tiga. Saya harapkan bisa menekan antikorupsi di Kota Malang. Itu yang ingin saya genjot," jelas Wahyu.

Wahyu juga menegaskan bahwa pencegahan korupsi akan menjadi agenda utamanya jika terpilih sebagai Wali Kota. Ia berharap dapat membawa Kota Malang lebih tinggi dalam hal integritas dan transparansi pemerintahan melalui sinergi dengan KPK, lembaga-lembaga terkait, dan program MCP yang terfokus pada delapan area intervensi.

Baca Juga: Bergabung dengan Mantan Rival, Sanusi Targetkan Menang Telak di Turen

Namun, Koordinator Malang Corruption Watch (MCW), Adi Susilo, mengingatkan masyarakat untuk tetap kritis terhadap janji-janji antikorupsi para calon.

Menurutnya, meski agenda antikorupsi disebutkan, belum ada jaminan bahwa visi tersebut akan terlaksana dengan baik.

Pilkada Kota Malang 2024 diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas tinggi, dan Wahyu Hidayat berharap dapat membawa perubahan positif dalam tata kelola pemerintahan di kota tersebut dengan fokus pada pemberantasan korupsi.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More