SuaraMalang.id - Kota Malang terpilih sebagai pilot project dalam program Local Service Delivery Improvement Program (LSDP) yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sampah di wilayah perkotaan. Nantinya, lima Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tersebar di beberapa lokasi akan menjadi fokus utama penataan melalui program LSDP tersebut.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa program LSDP akan dimulai pada tahun 2025 dan akan mencakup penataan TPS di kawasan Sulfat, Muharto, Pandanwangi, Kedungkandang, dan Merjosari.
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya memperbaiki tata kelola sampah di Kota Malang agar lebih rapi dan sesuai standar pengelolaan yang modern.
“Penataan lima TPS ini tadinya saya ingin manfaatkan dana CSR, tetapi karena ada program LSDP ini, lebih baik kita tuntaskan juga. Saat ini, TPS masih banyak yang diletakkan di pinggir jalan dan masyarakat membuang sampah di luar waktu yang ditentukan. Ini akan kita tertibkan agar pengelolaan sampah di Kota Malang lebih baik,” ungkap Iwan Kurniawan, Jumat (11/10/2024).
Iwan menjelaskan bahwa program LSDP ini tidak hanya mencakup pembangunan fisik TPS, tetapi juga melibatkan penyediaan infrastruktur penunjang seperti hanggar dan mesin pengolahan sampah yang akan dilakukan secara bertahap.
Selama pelaksanaan program, Kota Malang akan mendapatkan pendampingan, pengawasan, dan pengendalian dari Kemendagri.
“Persiapan di tahun pertama bisa mencapai 30-40 persen, terutama dalam pembangunan hanggar dan penyediaan mesin pengolahan sampah. Ini adalah prioritas saya untuk memastikan program ini berjalan dengan baik di Kota Malang,” beber Iwan.
Menurut rencana, implementasi program ini akan dimulai pada pertengahan 2025 hingga awal 2026. Selain membangun fasilitas fisik, program LSDP ini juga akan mencakup sosialisasi kepada masyarakat terkait aturan baru dalam pengelolaan sampah, seperti waktu pembuangan dan jenis sampah yang diperbolehkan.
Baca Juga: Pasca Kebakaran, Pelayanan Dinsos Kota Malang Terancam Terganggu?
Terkait anggaran, Iwan mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam tahap pengusulan. Jika program LSDP ini resmi ditandatangani dan dimulai pada tahun 2025, maka alokasi anggaran akan segera disiapkan.
Namun, jika ada kendala dalam pelaksanaan, anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk sektor lain yang masih berkaitan dengan lingkungan dan kebersihan.
“Saya akan mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk anggaran dari APBD untuk 2025 dan 2026. Program ini akan membawa perubahan besar bagi Kota Malang dalam hal pengelolaan sampah,” imbuhnya.
Dalam program ini, TPS yang dipilih akan ditata ulang agar lebih modern dan terintegrasi. Pengelolaan sampah tidak hanya terfokus pada penampungan, tetapi juga akan ada pemisahan sampah sejak di TPS hingga ke tahap pengolahan.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan.
“Pembangunan hanggar dan penyediaan mesin pengolahan adalah prioritas kami. Dengan begitu, penataan TPS di Kota Malang dapat berjalan dengan lebih terarah dan tidak semrawut seperti sebelumnya,” tambah Iwan.
Berita Terkait
-
Pasca Kebakaran, Pelayanan Dinsos Kota Malang Terancam Terganggu?
-
Korsleting Listrik Diduga Jadi Biang Kerok Kebakaran Gedung Dinsos Malang
-
Kronologi Tragedi di Coban Kedung Darmo: Pemuda Malang Tewas Tenggelam Saat Berenang
-
Pj Wali Kota Malang Alokasikan BTT untuk Bantu Pedagang Pasar Comboran Pasca-Kebakaran
-
Kehidupan Berlanjut di Pasar Comboran Baru Barat Usai Insiden Kebakaran
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas