SuaraMalang.id - Kota Malang, yang terkenal dengan keindahan dan sejarahnya, kembali menarik perhatian baik wisatawan domestik maupun internasional melalui Kampoeng Heritage Kajoetangan, yang lebih dikenal sebagai Kayutangan Heritage.
Berlokasi strategis tidak jauh dari Balaikota dan Alun-Alun Kota Malang, area ini menawarkan jendela ke masa lalu dengan suasana heritage yang kental.
Kampoeng Heritage Kajoetangan terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, dan merupakan salah satu kampung tua di kota tersebut.
Konon, keberadaannya sudah diketahui sejak abad ke-13, menjadikan area ini salah satu situs bersejarah penting di Malang.
Dikutip dari laman resmi malangkota.go.id, Kayutangan Heritage menyuguhkan berbagai spot menarik yang membawa pengunjung kembali ke zaman kolonial.
Beberapa landmark yang bisa dinikmati antara lain Rumah Namsin, Gubuk Ningrat, Makam Mbah Honggo, Rumah Jamu, Kuburan Landak, Langgar Tua, Pasar Talun, Terowongan, dan berbagai spot foto menawan di tepi sungai.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati ragam kuliner tradisional yang tersedia di kawasan ini.
Kayutangan Heritage bukan hanya menarik dari segi visual dan historis, tetapi juga sebagai saksi bisu perkembangan Kota Malang sejak tahun 1920.
Meskipun banyak perubahan yang terjadi sejak saat itu, Kawasan Kayutangan Heritage telah berhasil mempertahankan keasliannya dan terus berkembang sebagai pusat budaya dan wisata.
Baca Juga: Lelah dengan Berita Penganiayaan? Refresh Pikiran di Coban Supit Urang Malang
Menurut pengunjung, Kayutangan Heritage menyajikan pengalaman yang unik karena masih banyak sisa bangunan era kolonial yang terjaga dengan baik.
Area ini tidak hanya menjadi tujuan wisata budaya tapi juga sarana edukatif yang memungkinkan generasi muda mengenal lebih dekat sejarah lokal Kota Malang.
Pemerintah Kota Malang bersama dengan komunitas setempat terus berupaya menjaga dan melestarikan Kayutangan Heritage agar tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan informatif bagi semua kalangan.
Ini adalah bagian dari upaya kota untuk menghidupkan kembali dan memanfaatkan nilai sejarah yang kaya sebagai modal sosial dan ekonomi.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Lelah dengan Berita Penganiayaan? Refresh Pikiran di Coban Supit Urang Malang
-
Pasir Putih, Kelapa Bukit Indah! 10 Ribu Bisa Nikmati Surga Tersembunyi di Malang
-
Sunset Romantis di Pantai Rahasia Malang, Cuma 10 Ribu Rupiah
-
Gak Perlu Jauh-jauh! Healing Cuma 5 Ribu di Sumber Mata Air Sebening Kristal
-
Surga Tersembunyi di Malang: Pantai Sepi dengan Ombak Tenang, Cocok Untuk Healing
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Kapan Operasi Zebra Semeru 2025? Ini Penjelasan Polres Malang
-
BRI Cetak Pertumbuhan Positif Berkat Fokus pada Pemberdayaan UMKM
-
Kasus Bullying di Sukun Gegerkan Publik, Pemkot Malang Turun Tangan!
-
BRI Hadirkan Layanan di 80% Desa Lewat AgenBRILink, Dukung Ekonomi Kerakyatan Sampai Wilayah 3T
-
Polresta Malang Kota Selidiki Kasus Perundungan Anak di Jalur Pemakaman, Video Viral di Medsos