Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 05 September 2024 | 14:47 WIB
Ilustrasi - Pilkada serentak 2024. (Antara)

SuaraMalang.id - KPU Kota Malang telah mulai mengidentifikasi dan memetakan potensi kerawanan yang dapat terjadi menjelang Pilkada 2024 November tahun ini. Koordinasi intensif dilakukan bersama berbagai pihak terkait untuk memastikan pemilu berjalan lancar dan aman.

Ketua KPU Kota Malang, Muhammad Toyib, menegaskan bahwa pengenalan potensi kerawanan ini harus dilakukan secara menyeluruh dan holistik.

“Kami mendapatkan masukan tentang kerawanan dari Bawaslu, Bakesbangpol, dan Polresta. Dengan memahami berbagai aspek kerawanan, kami bisa melakukan penanganan yang lebih menyeluruh,” ujar Toyib, Kamis (5/9/2024).

Salah satu contoh kerawanan yang disampaikan oleh kepolisian adalah kerumunan massa selama kampanye. Toyib menjelaskan bahwa momen seperti ini membutuhkan pengaturan yang cermat mengenai jadwal dan lokasi kampanye untuk menghindari konflik.

Baca Juga: Tiga Calon Wali Kota Malang di Pilkada 2024: Siapa Paling Kaya?

Toyib juga menyoroti masa penetapan keputusan oleh KPU, yang seringkali menimbulkan ketidakpuasan salah satu pihak.

“Penetapan calon yang memenuhi syarat bisa menjadi titik kerawanan. Kami akan menangani hal ini dengan hati-hati,” tambahnya.

Selain itu, kerusakan atribut kampanye juga dianggap sebagai potensi sumber konflik yang perlu diwaspadai.

KPU Kota Malang berkomitmen untuk merespon semua potensi kerawanan dengan bijaksana dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait.

Toyib menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya akan berpegang pada regulasi yang ada tetapi juga akan berkonsultasi dengan KPU Jawa Timur dan KPU RI untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.

Baca Juga: Pilkada Kota Malang Memanas! Made Riandiana Siap Bersaing Rebut Kursi N1

Inisiatif ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya konflik dan memastikan bahwa proses Pemilukada di Kota Malang berjalan dengan adil dan aman.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More