Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Jum'at, 16 Agustus 2024 | 14:44 WIB
Ilustrasi Danau (instagram/@interistingbengkulu)

SuaraMalang.id - Debit air di Danau Ranu Pakis, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Lumajang, terus mengalami penyusutan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Danau sedalam 26 meter ini mengalami penyusutan yang signifikan, yang berpotensi mengancam ketersediaan air bagi warga setempat serta usaha perikanan keramba.

Salah satu warga setempat, Bungkas, mengatakan bahwa penyusutan debit air di Ranu Pakis sudah terlihat sejak pertengahan April 2024. Hingga kini, penyusutan telah mencapai sekitar 5 hingga 6 meter dari tepi danau.

"Beberapa gundukan tanah yang biasanya berada di bawah air sekarang terlihat di atas permukaan," ujarnya, Jumat (16/8/2024).

Baca Juga: Air Terjun Trap Sewu di Lumajang, Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alami dan Sensasi Bermain Air

Penyusutan yang terjadi dapat mengancam keberlanjutan keramba di tepi danau, yang menjadi mata pencaharian bagi banyak warga.

"Jika air terus kering, pemilik keramba bisa terkena dampak, bahkan bisa kekeringan. Keindahan danau juga akan berkurang," tambah Bungkas.

Danau Ranu Pakis, yang luasnya mencapai 112 hektare, tidak hanya menjadi sumber penghasilan bagi nelayan, tetapi juga sumber pasokan air bagi lahan pertanian di sekitarnya.

"Air dari danau ini digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Kalau semakin kering, hasil pertanian juga bisa terdampak," ungkap Bungkas.

Asyari, warga yang tinggal di perbatasan Desa Ranubedali dengan Ranupakis, menyebut bahwa penyusutan air di Ranu Pakis lebih parah dibandingkan danau lain seperti Ranu Klakah.

Baca Juga: Warga Lumajang Resah, Kerbau Dicuri dan Dimutilasi

"Dalam dua bulan terakhir, air dari Ranu Pakis masih bisa digunakan untuk menyiram lahan, tetapi jika kemarau berlanjut, akan sulit untuk menggunakannya lagi," katanya.

Fenomena penyusutan debit air selama musim kemarau ini tidak hanya terjadi di Ranu Pakis. Danau-danau lain di sekitar Lumajang, seperti Ranu Klakah dan Ranu Bedali, juga mengalami penurunan debit air yang signifikan.

Warga berharap hujan segera turun agar debit air di danau-danau ini kembali normal, sehingga kebutuhan air masyarakat dan pertanian dapat tetap terpenuhi.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More