SuaraMalang.id - Insiden pemukulan oleh guru terhadap dua siswa di SMP Swasta Raden Fatah baru-baru ini menjadi sorotan.
Peristiwa yang terjadi karena kedua siswa tersebut terlambat datang saat ujian itu, telah mendapatkan konfirmasi dari Kepala Sekolah tersebut, Senin (10/6).
Menurut laporan, guru tersebut telah memukul dua siswa karena melanggar tata tertib sekolah dengan keterlambatan mereka.
“Kejadian ini memang benar terjadi di salah satu kelas kami, di mana guru tersebut memukul dua siswa yang datang terlambat saat ujian,” ungkap Kepala SMP Swasta Raden Fatah.
Penyelesaian masalah ini melibatkan beberapa pihak termasuk sekolah, guru yang terlibat, dua siswa yang menjadi korban, wali murid, Polres Batu, dan pengasuh dari pondok pesantren tempat kedua siswa tinggal.
"Kami langsung menangani masalah ini keesokan harinya dengan mengadakan pertemuan yang melibatkan semua pihak terkait dan membuat surat pernyataan untuk damai," jelas kepala sekolah.
Pihak sekolah menjelaskan bahwa tindakan tersebut diambil karena guru yang bersangkutan telah mencapai batas kesabarannya setelah berulang kali menghadapi pelanggaran tata tertib oleh kedua siswa tersebut.
"Siswa-siswa ini sering terlambat, berpakaian tidak rapi, bolos, dan bahkan pernah tertangkap bolos di sebuah instansi milik Provinsi Jatim serta merusak fasilitasnya," tambahnya.
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi.
Baca Juga: Wajib Ada Label! Pj Wali Kota Batu Pastikan Hewan Kurban Sehat dan Aman
"Kami sudah melakukan pertemuan dan semua pihak telah menyepakati penyelesaian ini secara damai tanpa melanjutkan ke ranah hukum," tutur AKP Rudi.
Keputusan untuk menyelesaikan kasus secara damai diambil dengan pertimbangan untuk memberikan kesempatan pada kedua siswa untuk memperbaiki perilaku mereka, sambil tetap mengikuti ujian. Sekolah juga memberi opsi kepada siswa untuk kembali ke orang tua mereka jika diinginkan.
Insiden ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan pengelolaan emosi dan tata tertib di lingkungan sekolah, serta pentingnya mediasi dan penyelesaian konflik secara konstruktif.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Wajib Ada Label! Pj Wali Kota Batu Pastikan Hewan Kurban Sehat dan Aman
-
Peristiwa Meninggalnya Siswa SMPN 2 Ditetapkan Sebagai Hari Anti-Bulliying di Kota Batu
-
Pengeroyokan Maut Siswa SMP di Batu, Kejari Teliti Berkas Perkara, KPAI Turun Tangan
-
Modus Ranjau Terbongkar! Pengedar Sabu di Kota Batu Diciduk Polisi
-
CFD Kembali Mengaspal di Kota Batu Setelah 4 Tahun Vakum
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!