Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 03 Juni 2024 | 16:37 WIB
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. [ANTARA/Rizal Hanafi]

SuaraMalang.id - Kasus dugaan perundungan yang menyebabkan meninggalnya seorang siswa SMP Negeri di Kota Batu, berinisial RK (14), telah menyita perhatian publik.

Menanggapi kejadian ini, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, segera mengumpulkan informasi dan melakukan pendampingan.

Aries juga menyampaikan rencana untuk mengumpulkan komite sekolah agar kasus ini mendapat perhatian serius dari orang tua dan pihak sekolah.

Sebelumnya, RK, asal Kecamatan Batu, Kota Batu, meninggal dunia setelah diduga dikeroyok oleh teman kerja kelompok sekolah dan teman bermainnya.

Baca Juga: Detik-detik Siswa SMP Tewas Usai Dijemput untuk Kerja Kelompok

Ia meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Karsa Husada Kota Batu pada Jumat (31/5/2024).

Dugaan sementara, pemukulan terjadi pada Rabu (29/5/2024) di Dusun Srebet, Pesanggrahan, Batu, saat kerja kelompok.

Menurut keterangan keluarga, korban sempat mengeluh pusing akibat luka di kepala. Kini, sejumlah anak yang diduga terlibat dalam kejadian ini sedang dimintai keterangan oleh Polres Batu. Sementara itu, jasad korban sedang diautopsi di RS Hasta Brata Batu.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, sangat menyesalkan kejadian ini dan menyampaikan laporan terkait peristiwa tersebut dalam Rapat Paripurna Jumat sore. Ia menekankan pentingnya pengawasan orang tua di luar jam sekolah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya sangat menyesalkan ini. Semua orang tua perlu pengawasan ketat agar tidak sampai berkegiatan seperti kerja kelompok tanpa sepengetahuan orang tua. Agar perundungan ini tidak terjadi lagi," ujar Aries, dikutip hari Senin (2/6/2024).

Baca Juga: Belajar Kelompok Berujung Petaka, Tangis Pilu Iringi Pemakaman RK

Untuk melakukan evaluasi dan menekankan pentingnya peran orang tua, Aries memerintahkan agar segera mengumpulkan komite sekolah dan jajaran terkait.

"Kami akan kumpulkan komite sekolah yang di dalamnya ada orang tua agar perundungan ini menjadi perhatian bersama. Agar orang tua semakin melibatkan diri dalam pengawasan," jelasnya.

Aries menyebut bahwa pemerintah sudah mengupayakan pengawasan yang baik di sekolah. Namun, kejadian ini terjadi di luar jam belajar.

Ia menyarankan agar kegiatan di luar jam sekolah, seperti kerja kelompok, dapat dilakukan di lingkungan sekolah agar terkontrol dan tidak terjadi hal-hal negatif.

Aries, yang juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, berharap kasus ini mendapat perhatian dari Komisi Perlindungan Anak RI karena seluruh yang diduga terlibat masih di bawah umur, sehingga mendapatkan penanganan yang semestinya.

"Terkait terduga anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang terlibat perundungan, kami serahkan kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur," lanjut Aries.

Ia juga menambahkan bahwa kepolisian sudah melakukan langkah pengamanan sementara dan akan segera mengupdate hasil autopsi korban serta melaporkannya kepada pihak terkait.

Dengan adanya kasus ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak baik di sekolah maupun di luar jam sekolah.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More