Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Jum'at, 31 Mei 2024 | 23:37 WIB
Ilustrasi meninggalnya seorang santri Ponpes Al Hanifiyah Kediri. (Unsplash)

SuaraMalang.id - Seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Batu dilaporkan meninggal dunia. Diduga, siswa berinisial RKW warga Kelurahan Sisir, Kecamatan/Kota Batu itu menjadi korban pengeroyokan.

Korban yang merupakan siswa SMPN 2 Kota Batu itu sebelumnya dirawat di RSUD Karsa Husada Kota Batu pada Jumat (31/5/2024). Mendiang dirawat karena mengalami cidera di kepala.

Kakek korban, Samiari mengatakan, awalnya cucunya tersebut belajar kelompok di rumah teman sekolahnya. Sepulang dari sana, RKW sering mengeluh sakit kepala.

"Dia sering mengeluh sakit kepala setelah pulang dari kerja kelompok di rumah teman sekolah. Dia merasa pusing dan sakit di bagian kepala," ujarnya dikutip dari Ketik.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (31/5/2024).

Baca Juga: Harap Bersabar! Jalur Pendakian Gunung Arjuno Masih Ditutup

Samiari mengungkapkan, korban sempat bercerita seusai kerja kelompok dipukuli oleh temannya. Diduga, RKW dikeroyok tidak hanya sekali.

Korban, menurut Samiari, pernah dibawa menggunakan sepeda motor ke suatu tempat dan kembali dikeroyok dan dihajar temannya.

"Baru tadi pagi, korban bercerita jika kepalanya pusing karena dikeroyok teman-teman saat kerja kelompok. Dia kami bawa ke rumah sakit dan meninggal di sana," jelasnya 

Sementara itu, sang adik berinisial R menyampaikan, korban dikeroyok diduga karena dipicu cekcok. Dia menceritakan pada Selasa (28/5/2024) malam, korban mengirimkan file melalui aplikasi WhatsApp untuk dicetak kepada salah satu temannya.

Akan tetapi, temannya tersebut menolak sembari berkata kasar ke korban. Cekcok pun terjadi antara keduanya.

Baca Juga: Kembalikan Berkas, Kris Dayanti Mendaftar Bakal Calon Wali Kota Batu ke PDIP

"Korban menanggapi dengan santai. Tersangka chat kasar tapi korban menjawab santai. Lama-lama tersangka berkata kasar. Namun korban hanya menjawab sekali dengan kata kasar," katanya.

Keesokan harinya pada Rabu (29/5/2023), temannya tersebut mengajak korban berkelahi selepas sekolah. Akan tetapi, tidak ditanggapinya.

"Kemudian bilang ke orang tua kerja kelompok. Terus sama ibu diantar ke Pandan," katanya.

Kasatreskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo mengaku tengah melakukan penyidikan terhadap kasus itu. Pihaknya sudah mengamankan 5 orang terkait dugaan pengeroyokan tersebut.

"Sebelumnya, ada anak berhadapan dengan hukum memberikan keterangan terduga ini masih di bawah umur. Saat ini kami juga sedang melakukan pendalaman," jelasnya.

Autopsi sedang dilakukan terhadap jenazah korban untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Rudi menyampaikan, diduga korban di keroyok suatu kawasan di Dusun Srebet Desa Pesanggrahan. "Kami telah mengolah TKP. Dari keterangan anak, mereka kerja kelompok kemudian diajak ke TKP. Masih kita dalami permasalahan apa dan pemeriksaan. Tidak ada barang bukti diamankan," katanya.

Load More