SuaraMalang.id - Seorang siswa SMP di Kota Batu meninggal dunia setelah dianiaya oleh teman-temannya. Motivasi utama penganiayaan ini adalah rasa sakit hati pelaku yang diminta mencetak tugas sekolah pada malam hari.
Korban, RK (13), dijemput di rumahnya dengan modus kerja kelompok dan dibawa ke suatu tempat untuk dianiaya.
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin dalam rilis pers pada Sabtu (1/6/2024) menjelaskan bahwa lima anak terlibat dalam kasus ini, yaitu AS (13) dari Kecamatan Batu, MI (15) dari Pujon, Kabupaten Malang, KA (13) dari Bumiaji, MA (13), dan KB (13) dari Kecamatan Batu. Hanya MI yang tidak satu sekolah dengan korban, namun merupakan teman bermainnya.
“Modus operandi kekerasan dilakukan dengan cara memukul korban secara bergantian. Kejadian ini terjadi pada Rabu, 29 Mei 2024 pukul 13.30. Terduga anak berhadapan dengan hukum (ABH) berinisial KA menjemput korban di rumahnya dengan sepeda motor dan membawanya ke tempat kejadian,” jelas Oskar.
Korban diajak ke sebuah tempat di Jalan Cempaka, Kota Batu, di mana teman-teman lainnya sudah menunggu.
Setibanya di tempat tersebut, korban diajak berkelahi oleh MA namun menolak.
Korban kemudian dipukul dan ditendang oleh MA hingga mengenai kepala, wajah, dan punggungnya. Salah seorang anak merekam aksi kekerasan ini dengan ponsel.
“Setelah melakukan kekerasan, korban diantarkan pulang namun hanya sampai di Pom Bensin Jalan Lahor, Kota Batu, dan ditinggal oleh KA dan AS,” lanjut Oskar.
Korban pulang seorang diri dan tidak langsung mengeluhkan sakit. Keesokan harinya, Kamis (30/5/2024), RK masih bersekolah.
Baca Juga: Belajar Kelompok Berujung Petaka, Tangis Pilu Iringi Pemakaman RK
Namun, pada Jumat, 31 Mei 2024, korban mengeluh sakit kepala dan mual kepada orang tuanya dan dibawa ke rumah sakit Hasta Brata Batu. Sayangnya, pada pukul 10.00, korban dinyatakan meninggal dunia.
Motif penganiayaan ini diduga karena MA merasa tersinggung saat diminta korban untuk mencetak tugas pada malam hari namun tidak bisa karena tempat cetak tutup. Akibat tersinggung, MA mengajak teman-temannya untuk menganiaya korban.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor yang digunakan sebagai sarana, seragam sekolah, celana hitam, dan pakaian korban.
Atas perbuatan ini, kelima anak yang menjadi terduga pelaku akan dijerat dengan pasal 80 ayat 3 junto pasal 76 huruf c UU nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman pidana paling lama 15 tahun.
Namun, karena pelaku masih di bawah umur, proses hukum akan dilakukan sesuai prosedur yang memperhatikan hak pendidikan dan hak anak.
“Kami akan tetap memproses sesuai prosedurnya dan memastikan pemenuhan hak pendidikan dan hak anak bagi mereka,” tegas Oskar.
Berita Terkait
-
Belajar Kelompok Berujung Petaka, Tangis Pilu Iringi Pemakaman RK
-
Siswa SMP di Kota Batu Meninggal Akibat Cedera Kepala, Diduga Korban Dikeroyok
-
Harap Bersabar! Jalur Pendakian Gunung Arjuno Masih Ditutup
-
Kembalikan Berkas, Kris Dayanti Mendaftar Bakal Calon Wali Kota Batu ke PDIP
-
Tersesat, 4 Pendaki Gunung Bhutak Alami Hipotermia Sebelum Dievakuasi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Rekomendasi 5 Sunscreen SPF 50 dengan Vitamin C yang Wajib Dicoba
-
Kuota Menipis di Akhir Bulan? Tenang, DANA Kaget Rp 290 Ribu Siap Jadi Penyelamatmu
-
Ada Pemangkasan Insentif Guru PAUD ? Ini Kata Pemkot Malang
-
4 Link DANA Kaget Menanti, Buruan Sikat di Momen Tanggal Gajian
-
Konsisten Dukung Pembiayaan Produktif, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025