SuaraMalang.id - Provinsi Jawa Timur mencatat sebanyak 88.213 kasus perceraian sepanjang tahun 2023, dengan jumlah tertinggi berada di Kabupaten Malang. Data ini berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis baru-baru ini.
Faktor utama penyebab perceraian di Jatim adalah masalah ekonomi, yang menjadi alasan paling dominan dalam banyak kasus.
Dari total 88.213 kasus perceraian, sebanyak 33.572 pasangan bercerai karena faktor ekonomi.
Berikut adalah lima daerah dengan kasus perceraian tertinggi di Jatim karena faktor ekonomi pada tahun 2023:
1. Jember
Jember mencatat jumlah perceraian tertinggi dengan alasan ekonomi, yaitu sebanyak 4.069 dari total 5.874 kasus perceraian yang terjadi sepanjang tahun 2023. Hal ini menempatkan Jember di posisi pertama dalam daftar daerah dengan perceraian tertinggi karena faktor ekonomi.
2. Kabupaten Malang
Kabupaten Malang berada di urutan kedua dengan 3.158 perceraian terjadi karena ekonomi dari total 7.038 pasangan yang bercerai. Kabupaten ini menjadi daerah dengan jumlah perceraian tertinggi secara keseluruhan di Jatim pada tahun 2023.
3. Banyuwangi
Banyuwangi mencatat 2.868 kasus perceraian dengan alasan ekonomi dari total 5.231 kasus perceraian. Daerah ini menempati urutan ketiga dalam daftar.
4. Kediri
Di Kediri, sebanyak 2.101 pasangan bercerai karena faktor ekonomi dari total 3.509 kasus perceraian yang terjadi sepanjang tahun 2023. Kediri berada di posisi keempat dalam daftar ini.
5. Kota Surabaya
Kota Surabaya mencatat 5.456 kasus perceraian, dengan 2.043 di antaranya disebabkan oleh masalah ekonomi. Ibu kota Jatim ini menempati urutan kelima dalam daftar daerah dengan kasus perceraian tertinggi karena faktor ekonomi.
Selain faktor ekonomi, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan tingginya angka perceraian di Jatim, termasuk perselisihan dan pertengkaran, ditinggalkan secara sepihak, dan permasalahan lainnya. '
Data BPS menunjukkan bahwa perselisihan dan pertengkaran menjadi alasan kedua terbanyak dengan 2.378 kasus di Kabupaten Malang.
Pemerintah Kabupaten Malang dan daerah lainnya di Jatim diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ekonomi dan konflik dalam rumah tangga, guna menurunkan angka perceraian di masa mendatang.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
3 Cafe di Pinggir Rel Kereta Api di Malang Ini Lebih Asyik Buat Nongkrong
-
Cinta Tak Cukup? Ini 11 Persoalan yang Jadi Biang Keladi Perceraian di Malang
-
Hidden Gem di Malang! Ngopi Murah Meriah Sambil Healing
-
Kedinginan di Malang? 4 Cafe Tropis Ini Bikin Hangat & Instagramable
-
Sejak Era Kolonial, Pasar Tradisional di Malang Ini Bikin Turis Belanda Nostalgia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!