SuaraMalang.id - Di Kota Malang, terdapat sebuah pasar yang viral di media sosial dan menjadi salah satu pasar percontohan. Pasar Oro-Oro Dowo, sebuah pasar tradisional yang dibangun pada zaman kolonial Belanda pada tahun 1932, kini menjadi sorotan karena kebersihannya dan kenyamanannya bagi pengunjung.
Meski berstatus sebagai pasar tradisional, Pasar Oro-Oro Dowo terkenal bersih dan nyaman. Bahkan, pasar ini sering dikunjungi oleh turis mancanegara, terutama dari Belanda yang ingin bernostalgia untuk mengingat leluhurnya.
Dengan luas lahan sebesar 3.407 meter persegi, pasar terbersih di Kota Malang ini menampung sekitar 71 unit kios dan 181 unit los. Jumlah pedagang yang ada di pasar berlantai dua ini kini mencapai 251 pedagang.
Berbagai macam barang dijual di pasar ini, mulai dari sayur mayur, buah-buahan, daging, sembako, hingga jajanan dan kuliner. Pasar Oro-Oro Dowo lebih terkenal dengan ragam kulinernya yang khas dan menarik.
Pasar ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum, seperti mushola, pos keamanan, CCTV, klinik kesehatan, ruang laktasi, hingga jalur dan toilet untuk disabilitas. Tak heran, pasar ini semakin ramai dikunjungi karena tempatnya yang bersih dan nyaman.
Beberapa kuliner yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pasar Oro-Oro Dowo antara lain ote-ote ayam, onde-onde Bu Edy, klepon, pangsit mie, lumpur kentang, gudeg, nasi bog, dawet, hingga kuliner luar negeri seperti street food Korea.
Sebelum meninggalkan pasar, pengunjung juga bisa memanfaatkan fasilitas timbang ulang untuk memastikan apakah berat barang belanjaan sesuai dengan yang dibeli.
Pasar Oro-Oro Dowo terletak di Jalan Guntur No. 20, Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, tepat di depan hutan kota Malabar.
Bagi yang tertarik mengunjungi pasar ini, bisa langsung menuju ke lokasi dan menikmati berbagai fasilitas serta kuliner yang ditawarkan.
Pasar Oro-Oro Dowo adalah contoh nyata bagaimana pasar tradisional dapat berkembang dan tetap relevan di era modern ini, memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan nyaman bagi semua pengunjung.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
5 Cafe Instagramable di Kayutangan Heritage Malang: Ngopi Santai Vibes Belanda
-
Naik Helikopter Kepresidenan? Cuma di Museum Malang Ini
-
7 Tempat Angker di Malang yang Bikin Kamu Gak Bisa Tidur! Berani Coba?
-
Coban Putri: Destinasi Wisata Alam Menawan di Kota Batu
-
Pantai Banyu Anjlok di Malang, Pesona Unik Air Terjun di Tepi Laut
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
BRI Raih Kehati ESG Award 2025, Tegaskan Komitmen Jangka Panjang Keberlanjutan
-
Demi UMKM Naik Kelas, BRI Salurkan Pembiayaan Senilai Rp1.137,84 Triliun
-
Ratusan UMKM Meriahkan Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe, BRI Dukung Lewat QRIS dan BRImo
-
Kartu Debit Co-Branding BRI X INDODAX, Wujud Transformasi BRI dalam Keuangan Digital
-
Haluan Bali, Fashion Lokal dengan AR dan Sentuhan Tradisi yang Tembus Pasar Global