SuaraMalang.id - Hujan deras yang turun di lereng Gunung Semeru dan Kabupaten Lumajang pada Kamis (18/04/2024) telah memicu banjir lahar dingin yang mengancam keselamatan warga di Desa Sumberwuluh dan Jugosari, Kecamatan Candipuro. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ketua LPBI NU Kabupaten Lumajang, Ahmad Ali Su’ud, yang juga merupakan warga Sumberwuluh, mengungkapkan bahwa warga setempat telah bersiaga sejak hujan mulai mengguyur area tersebut sore hari.
"Kami mulai waspada karena pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa hujan deras seringkali diikuti oleh banjir lahar dingin," kata Su’ud.
Menurut Su’ud, tingkat kewaspadaan meningkat ketika getaran banjir mencapai 40 mm dan hampir menyentuh titik tertinggi di tanggul pengaman.
"Sebagian warga sudah mengungsi dan kami terus memantau situasi, khawatir air akan semakin membesar dan masuk ke pemukiman warga," tambahnya.
Solihin, warga lain dari Sumberwuluh, menjelaskan bahwa getaran banjir terasa hingga ke rumahnya yang berlokasi di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh.
"Saat ini, seluruh dusun telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Hanya para laki-laki yang tinggal di perkampungan, menunggu hingga banjir surut," ucap Solihin.
Dengan hujan yang berpotensi berlanjut hingga malam hari, warga yang mengungsi membutuhkan bantuan logistik, terutama makanan siap saji.
"Jika hujan tidak reda, mungkin kita akan bertahan di pengungsian," ujar Solihin, mengindikasikan situasi yang masih penuh ketidakpastian.
Situasi ini telah memaksa warga dari dua dusun di dua desa berbeda, Sumberwuluh dan Jugosari, untuk mengungsi. Sebagian besar warga memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat di daerah yang lebih aman, sementara yang lainnya memilih lokasi yang lebih tinggi untuk berlindung.
Pemerintah setempat dan organisasi bantuan telah dimobilisasi untuk memberikan dukungan kepada warga yang terdampak, dengan fokus pada kebutuhan dasar dan keamanan mereka selama masa krisis ini.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Janjikan Program Dana Dusun, Bunda Indah: Komitmen Kami Bangun Lumajang dari Akar Rumput
-
Menanti Janji Jokowi: Perpres Jalan Tol Probolinggo-Lumajang Tak Kunjung Realisasi
-
Miris! Alat Pemantau Gunung Semeru di Stasiun Klepu Raib Digondol Maling
-
Waspada! Gunung Semeru Alami 20 Kali Gempa Guguran hingga 28 Kali Erupsi
-
Gunung Semeru Mengamuk! Erupsi 8 Kali dalam Sehari dan Semburkan Abu Vulkanik
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024
-
Firhando Tiba-tiba Sampaikan Maaf ke ASN Kota Batu