Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 18 April 2024 | 14:23 WIB
Ilustrasi - ulat bulu. [Lampungpro.co]

SuaraMalang.id - Sejumlah warga di Dusun Tanjungsari, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember, mengalami gatal-gatal yang sempat menjadi viral di media sosial Facebook. Kejadian ini berlangsung sejak Kamis (18/4/2024), dengan dugaan awal pencemaran sumber air sebagai penyebabnya.

Namun, setelah investigasi yang dilakukan oleh tim dari Puskesmas Wuluhan bersama Petugas Kesehatan Lingkungan dan kepala dusun, ditemukan bahwa sumber gatal-gatal tersebut bukanlah air tetapi serangan ulat bulu.

Hariyono, Perawat Wilayah Pustu Sumberjo Glundengan, menjelaskan bahwa setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh di beberapa rumah terdampak, mereka tidak menemukan indikasi pencemaran pada sumur maupun bak penampungan air. Air tersebut bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya jentik nyamuk atau bau yang mencurigakan.

Penyebab sebenarnya terungkap ketika ditemukan banyak ulat bulu di pohon mangga di sekitar rumah warga.

"Kami menemukan banyak sekali ulat bulu di sekitar area yang warganya mengalami gatal-gatal. Ini menunjukkan bahwa itu mungkin penyebabnya," kata Hariyono.

Dengan adanya temuan ini, warga setempat, dibantu oleh tim kesehatan, melakukan tindakan pembersihan dengan membakar ranting dan daun yang banyak dihinggapi oleh ulat bulu.

Ini bertujuan untuk mengurangi risiko lebih lanjut dari serangan ulat yang bisa menyebabkan reaksi alergi serupa.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, tercatat ada enam orang yang secara langsung terpengaruh dan telah mendapat perawatan serta pengobatan.

Hariyono menambahkan bahwa masih ada potensi korban lain yang belum terdata, termasuk satu keluarga dari Bondowoso yang berkunjung dan mengalami gejala serupa namun sudah kembali ke daerah asalnya.

Tim Gerak Cepat (TGC) dari Kecamatan Wuluhan kini sedang melakukan pendataan lebih lanjut dan akan menyampaikan laporan resmi ke Dinas Kesehatan Jember.

"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mengerti bahwa gatal-gatal ini disebabkan oleh serangan ulat bulu, bukan pencemaran air," ujar Hariyono, menegaskan hasil investigasi tim.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More