Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 17 April 2024 | 22:06 WIB
Ilustrasi pantai (Unsplash/derek oulasin)

SuaraMalang.id - Sebuah aksi unik dilakukan oleh anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember untuk meningkatkan kesadaran wisatawan terhadap bahaya berenang di Pantai Paseban, yang terkenal dengan ombaknya yang kuat.

Mereka mempertontonkan kantong jenazah sebagai bentuk peringatan keras bagi wisatawan yang bandel bermain air di pesisir.

Aksi yang direkam dalam video berdurasi 17 detik ini menjadi viral di media sosial dan grup WhatsApp. Vicky Septian, seorang relawan yang terlibat dalam aksi tersebut, menjelaskan bahwa tindakan ini dimaksudkan untuk mengingatkan pengunjung agar berhati-hati saat beraktivitas di pantai.

"Ini upaya kami agar pengunjung lebih berhati-hati dan tidak ada lagi korban yang terjadi," ujar Vicky.

Aksi ini dilakukan di sekitaran Pantai Paseban, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, pada Rabu (17/4/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.

Upaya ini muncul sebagai respons terhadap insiden beberapa hari sebelumnya di mana tiga pengunjung tergulung ombak, menyebabkan satu korban meninggal dunia.

Korban tersebut adalah Agung Setiawan (44) dari Kabupaten Gresik, yang berada di pantai bersama dua anaknya.

Menurut Vicky, sekitar 20 orang petugas dan relawan dari BPBD bertugas memantau keamanan di pantai.

"Kami terus berupaya mengimbau dan mendidik para pengunjung, agar kejadian tragis tersebut tidak terulang," tambahnya.

Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, juga membenarkan adanya aksi menunjukkan kantong mayat tersebut dan menyatakan bahwa meskipun wisatawan terkadang sulit diatur untuk tidak berenang di laut, harapan adalah dengan aksi semacam ini dapat meningkatkan kesadaran akan risiko keselamatan.

"Pengunjung agak susah diimbau untuk tidak berenang, tapi semoga dengan cara ini mereka akan lebih aman," kata Widodo.

Aksi ini menjadi pengingat penting bagi semua pengunjung untuk selalu memperhatikan peringatan keselamatan di tempat-tempat wisata, khususnya di area pantai dengan kondisi alam yang berpotensi berbahaya.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More