SuaraMalang.id - Pencurian meteran air di Kota Malang menjadi perhatian serius Perumda Air Minum Tugu Tirta, seiring dengan meningkatnya laporan kehilangan dari para pelanggan.
Meteran air yang terbuat dari kuningan dan besi tahan karat seringkali menjadi target pencuri karena nilai ekonomisnya yang tinggi, terutama yang terpasang di area luar rumah.
Menanggapi fenomena ini, Manajer Hubungan Pelanggan Perumda Air Minum Tugu Tirta, Dyah Sri Andayani, menyatakan bahwa pelanggan yang kehilangan meteran air dapat segera melapor ke call center perusahaan untuk tindakan segera.
"Saat meteran air hilang, pelanggan bisa segera melapor atau telepon call centre kami. Nantinya, petugas akan menutup atau menghentikan sementara aliran air," ujar Dyah, Selasa (16/4/2024).
Pelanggan yang kehilangan meteran diharuskan membayar biaya pemasangan meteran baru sebesar Rp 400 ribu. Data terkini menunjukkan bahwa rata-rata 50 pelanggan, atau sekitar 2-3 pelanggan per bulan, menjadi korban pencurian meteran air dalam setahun terakhir.
Perumda Air Minum Tugu Tirta juga mengimbau pelanggan untuk mengambil langkah pengamanan tambahan.
"Kami menyarankan pelanggan untuk memasang gembok pada kotak meteran air atau bahkan memasangnya di dalam area rumah untuk mengantisipasi pencurian," saran Dyah.
Pelanggan yang membutuhkan boks meteran baru, karena kerusakan atau hilang saat renovasi rumah, dapat membelinya kembali dari pelayanan Tugu Tirta.
"Di awal saat menjadi pelanggan Tugu Tirta, kami memasangnya lengkap, ada meteran dan boksnya. Terkait apabila boksnya hilang, bisa membeli boks lagi dengan menghubungi pelayanan Tugu Tirta," tambah Dyah.
Sementara itu, Plt Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta, Handi Priyanto, menekankan pentingnya inisiatif pengamanan dari masyarakat.
"Dengan cara, membuatkan atau memasang kunci gembok. Atau juga bisa dipasang di dalam area rumah, sehingga mengantisipasi pencurian meteran air," pungkasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi insiden pencurian meteran air yang tidak hanya merugikan pelanggan tapi juga mengganggu distribusi air bersih di Kota Malang.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Dua Bangunan di Kelurahan Bunulrejo Ambrol Pasca Hujan Deras
-
Arus Balik Libur Lebaran di Malang Mulai Menurun
-
Kepadatan Lalu Lintas Masih Terjadi di Kota Malang Pasca-Libur Lebaran
-
Segera Ditutup, Ini Program Balik Gratis dari Malang ke Jakarta, Banyuwangi, dan Ngawi
-
Puncak Arus Balik Lebaran, 22.612 Orang Berangkat dari Stasiun Malang
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025