SuaraMalang.id - Banjir yang melanda Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah menyebabkan jumlah warga yang mengungsi terus bertambah, dengan total saat ini mencapai 4.277 jiwa.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Munaji, mengungkapkan pada Senin (18/3) bahwa jumlah pengungsi telah meningkat drastis dari hari sebelumnya.
Pada Minggu (17/3), tercatat 1.619 jiwa dari Kabupaten Kudus dan 700 jiwa dari Kabupaten Demak telah mengungsi.
Namun, jumlah tersebut meningkat menjadi 4.277 jiwa pada Senin pagi, dengan 1.558 di antaranya berasal dari Kabupaten Demak.
Lokasi pengungsian tersebar di 24 tempat, mencakup berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, balai desa, rumah warga, gedung PKK, TPQ, gedung Muslimat NU, DPRD Kudus, Gedung Jam’iyyatul Hujjaj Kudus (JHK), pondok pesantren, dan pasar.
Para pengungsi dari Kabupaten Demak terpusat di lima lokasi, termasuk Gedung JHK, DPRD Kudus, dan beberapa gedung lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, BPBD Kudus telah menyediakan 15 dapur umum. Jumlah desa yang terdampak banjir juga mengalami peningkatan, dari 29 desa menjadi 31 desa yang tersebar di lima kecamatan.
Meskipun intensitas hujan tidak terlalu tinggi, genangan banjir di beberapa wilayah mengalami kenaikan antara 5-10 sentimeter.
Di Kecamatan Kaliwungu, ketinggian genangan banjir mencapai antara 50-200 cm, menyebabkan beberapa akses jalan tidak bisa dilewati.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem Landa Jatim hingga 18 Maret, Hujan Es hingga Banjir
Termasuk Jalan Lingkar Selatan barat yang tergenang banjir sepanjang 1,5 kilometer dan Jalan Tanjungkarang-Jetiskapan yang juga tergenang dan rusak parah.
BPBD Kudus terus melakukan upaya evakuasi korban banjir. Sebelumnya, banyak warga yang memilih bertahan di rumah, namun akhirnya terpaksa mengungsi ketika genangan banjir semakin tinggi.
Sebagai respons terhadap kondisi darurat ini, Pemkab Kudus telah menetapkan status tanggap darurat bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor.
Dengan status tanggap darurat ini, dana tidak terduga bisa digunakan untuk penanganan bencana, termasuk dukungan bagi pengungsi.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Waspada Cuaca Ekstrem Landa Jatim hingga 18 Maret, Hujan Es hingga Banjir
-
Banjir Rob Landa Pantai Cemara, Puluhan Warung dan Rumah Terendam
-
Banjir Rob Hantam Enam Pantai di Kabupaten Malang, Dampak Tinggi Gelombang Laut
-
Gubernur Sumbar Tegaskan Jalur Vital Pesisir Selatan Kembali Lancar Usai Dilanda Banjir
-
Pemungutan Suara Ulang di Kabupaten Demak Digelar 24 Februari
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
Terkini
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!
-
Cara Cek Bansos November 2025 Lewat HP, Semua Lewat Aplikasi Cek Bansos!
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok