Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 15 Maret 2024 | 21:12 WIB
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. [Suara.com/Rakha]

SuaraMalang.id - Partai NasDem tampaknya tidak puas dengan tawaran awal dari pemerintah berupa dua kursi menteri.

Sikap mereka yang terlihat kurang antusias mendorong hak angket di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menimbulkan spekulasi tentang adanya negosiasi di balik layar dengan kubu pemerintah.

Menurut Efriza, pengamat politik dari Citra Institute, NasDem sedang dalam proses negosiasi untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan posisi di pemerintahan.

"NasDem tahu posisi tawarnya cukup tinggi di pemerintahan sekarang. Mereka tidak akan puas dengan hanya dua kursi menteri," ujar Efriza, Jumat (15/3/2024).

Baca Juga: Partai Nasdem Gelar Buka Puasa Bersama, Anies Baswedan Tak Diundang

Efriza juga menambahkan bahwa Surya Paloh, Ketua Umum NasDem, sangat menyadari kekuatan politik yang dimiliki partainya saat ini.

Sebagai hasilnya, NasDem diperkirakan tidak hanya meminta kursi menteri tambahan, tapi juga posisi-posisi penting lainnya seperti wakil menteri, duta besar, komisaris, bahkan posisi di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Spekulasi ini muncul di tengah dinamika politik yang terus berubah, menunjukkan betapa pentingnya peran negosiasi dalam pembentukan koalisi dan distribusi kekuasaan di pemerintahan.

NasDem, dengan sikapnya yang strategis, berharap dapat memaksimalkan pengaruh dan kontribusinya terhadap pemerintahan yang akan datang.

Kontributor : Elizabeth Yati

Baca Juga: Isu Jatah Kursi Menteri, Sinyal Partai Nasdem Ogah-ogahan Jadi Oposisi

Load More