SuaraMalang.id - Masa jabatan direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Tirta Kota Malang akan berakhir pada 1 April 2024, namun hingga kini Pemerintah Kota Malang belum menentukan langkah pasti terkait penggantian jajaran direksi yang akan segera lowong.
Penundaan keputusan ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadi kekosongan posisi penting dalam perusahaan tersebut.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya sedang dalam tahap pembicaraan dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.
Wahyu telah meminta jajarannya untuk mengevaluasi kinerja Perumda Tugu Tirta selama di bawah kepemimpinan direksi saat ini.
"Kami masih dalam tahap kajian dan belum mengambil keputusan apapun," ujar Wahyu.
Dalam upaya mencari solusi, Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, telah dikirim untuk berkonsultasi dengan Pemerintah Pusat di Jakarta, menjabarkan kinerja direksi saat ini, dan mencari opsi terbaik untuk masa depan Perumda Tugu Tirta.
Mendekati batas akhir masa jabatan direksi, terdapat beberapa opsi yang diajukan oleh Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tugu Tirta, termasuk pembentukan panitia seleksi (Pansel) untuk direksi baru, perpanjangan masa jabatan direksi saat ini, atau penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) hingga proses seleksi dapat dilakukan.
Anggota Komisi B, DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi, mengungkapkan bahwa DPRD akan memanggil Dewan Pengawas untuk membahas masalah ini lebih lanjut. Arif menyarankan agar Pj Wali Kota Malang menunjuk pejabat sementara hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November mendatang selesai, menghindari potensi perombakan oleh wali kota yang baru terpilih.
"Saran saya, cukup dengan pejabat sementara untuk menjaga stabilitas sampai wali kota baru dilantik," ucap Arif.
Baca Juga: PDI Perjuangan Pimpin Sementara Real Count Pemilu DPRD Kota Malang
Kepemimpinan baru di Perumda Tugu Tirta diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, prioritas utama sebagai lembaga pelayanan publik.
Arif menekankan pentingnya kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan, yang pada akhirnya juga akan berdampak positif terhadap pendapatan Perumda.
Ketidakpastian mengenai masa depan kepemimpinan di Perumda Tugu Tirta ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap layanan air bersih untuk masyarakat Kota Malang.
Pemerintah Kota Malang dan pihak terkait diharapkan segera menemukan solusi untuk memastikan keberlangsungan operasional dan layanan Perumda Tugu Tirta kepada masyarakat.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
PDI Perjuangan Pimpin Sementara Real Count Pemilu DPRD Kota Malang
-
Pajak Kos-kosan di Malang Dihapus, Rp 3,7 Miliar Pajak Daerah Akan Hilang
-
Pemkot Malang Berencana Bangun Pasar di Dekat Terminal Hamid Rusdi, Luasnya Mencapai 10 Hektare
-
Muncul Isu Tukar Guling Gajayana Usai Rencana Bangun Stadion Baru, Pj Wali Kota Beri Jawab Telak
-
Covid-19 Ngetren Lagi, Pemkot Malang Siapkan 2000 Sinovac, Ini Jadwal Vaksinasinya
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Rp632 Triliun untuk Perkuat Ekonomi Kerakyatan
-
Kapan Operasi Zebra Semeru 2025? Ini Penjelasan Polres Malang
-
BRI Cetak Pertumbuhan Positif Berkat Fokus pada Pemberdayaan UMKM
-
Kasus Bullying di Sukun Gegerkan Publik, Pemkot Malang Turun Tangan!
-
BRI Hadirkan Layanan di 80% Desa Lewat AgenBRILink, Dukung Ekonomi Kerakyatan Sampai Wilayah 3T