Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 Februari 2024 | 14:56 WIB
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato politiknya dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraMalang.id - Dalam langkah yang mencerminkan sikap rendah hati dan kesediaan untuk rekonsiliasi pasca Pemilu Presiden 2024, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berencana untuk menemui kedua kontestan lainnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (paslon nomor urut 1) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (paslon nomor urut 3).

Sekjen Relawan Nasional TPS Prabowo-Gibran, Muflizar, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud sikap rendah hati dari Prabowo dan Gibran, yang mencoba membuka komunikasi dengan kedua paslon lainnya.

"Pendekatan ini perlu diberi penghargaan khusus, menunjukkan kesediaan mereka untuk berdialog dengan Mas Anies dan Mas Ganjar," ujar Muflizar pada Sabtu (17/2/2024).

Langkah ini dianggap mirip dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo setelah Pemilu 2019, saat ia bertemu dengan Prabowo Subianto di gerbong MRT Jakarta, sebuah momen yang sangat simbolis dalam politik Indonesia yang menandakan rekonsiliasi dan kesediaan untuk bekerja sama demi kebaikan bersama.

Baca Juga: Suara 64,1 Persen TPS Sudah Dihitung, Prabowo-Gibran Masih Teratas

Muflizar, yang juga merupakan mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, menjelaskan bahwa pertemuan antara para kontestan pemilu adalah bagian dari komunikasi politik yang esensial untuk meredakan ketegangan yang mungkin terjadi di masyarakat pasca pemilu.

"Ini adalah bagian dari rekonsiliasi dan menunjukkan bahwa komunikasi yang baik antara kontestan dapat berdampak positif ke seluruh lapisan masyarakat," tambahnya.

Rencana pertemuan antara Prabowo-Gibran dengan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud diharapkan dapat mencairkan tensi politik pasca pemilu dan menjadi contoh positif dari sikap kenegarawanan dan kesediaan untuk berkomunikasi dan bekerja sama di antara para pemimpin politik Indonesia.

Kontributor : Elizabeth Yati

Baca Juga: Gibran Klaim Kader-kader PDIP Beri Selamat ke Dirinya

Load More