SuaraMalang.id - Kota Malang, yang terkenal dengan udara sejuk dan panorama alamnya yang memukau, ternyata menyimpan kisah misterius di balik keindahannya.
Di sebuah bukit di daerah dataran tinggi barat Kota Malang, terdapat sebuah hotel yang pembangunannya terhenti sejak tahun 1980-an dan hingga kini belum juga terselesaikan.
Hotel yang belum memiliki nama resmi ini, oleh masyarakat setempat dikenal sebagai “Hotel Terbengkalai Lembah Dieng”.
Terletak di sebuah lokasi yang menawarkan udara menyejukkan dan dikelilingi pepohonan rindang, kisah di balik pembangunan hotel ini menimbulkan banyak tanya.
Konon, pembangunan hotel yang dimulai pada era 1980-an itu terhenti tanpa alasan yang jelas, membuat bangunan tersebut kini terbengkalai dan ditumbuhi tumbuhan liar.
Ambisi pemiliknya untuk mengoperasikan hotel tersebut gagal terwujud, dan hingga saat ini tidak satu pun pengunjung yang pernah menginjakkan kaki di dalamnya.
Lebih dari sekedar bangunan yang terbengkalai, hotel di Lembah Dieng ini juga menyimpan cerita kelam.
Diketahui bahwa lahan tempat hotel itu berdiri pernah menjadi saksi bisu pembantaian pada era penjajahan Jepang serta menjadi lokasi pembantaian orang-orang PKI pada tahun 1965-1966.
Kisah-kisah kelam inilah yang menambah nuansa misterius dan membuat sebagian orang percaya bahwa hotel tersebut menyimpan energi negatif.
Baca Juga: Tiga Kuliner Malam Wajib Coba di Malang untuk Penikmat Makanan Otentik
Penghuni gaib dipercaya menghuni hotel terbengkalai ini, dengan kesaksian dari beberapa orang yang melewati area tersebut mengaku mendengar teriakan minta tolong dan suara nyaring kuntilanak, terutama di bagian lantai 2 bangunan.
Cerita-cerita tersebut semakin memperkuat aura mistis yang melingkupi hotel terbengkalai di Lembah Dieng.
Meski tak pernah selesai dibangun dan kini berdiri sebagai bangunan tanpa nama, hotel terbengkalai di Lembah Dieng telah menjadi salah satu tempat yang menarik perhatian, tidak hanya bagi pencinta sejarah tapi juga bagi mereka yang tertarik dengan kisah-kisah misterius.
Namun, bagi yang berencana mengunjungi, disarankan untuk tetap berhati-hati dan menghormati kisah serta energi yang ada di lokasi tersebut.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Tiga Kuliner Malam Wajib Coba di Malang untuk Penikmat Makanan Otentik
-
5 Oleh-oleh Khas Malang yang Jangan Sampai Dilewati
-
Es Tawon Kidul Dalem: Minuman Legendaris di Malang Sejak 1955
-
Lumpur Arab Legenda: Toko Kue Lumpur Legendaris di Malang yang Tetap Otentik Sejak 1960
-
Pos Ketan Legenda: Kuliner Legendaris Kota Batu Sejak 1967 yang Tetap Memikat Selera
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!
-
UMKM Naik Kelas Bersama BRI di Ajang Halal Indo 2025
-
Wali Kota Malang Tolak Jalan-jalan ke Luar Negeri Pakai APBD, Ini Alasannya!
-
Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Erupsi 5 Kali, Waspada Bahaya Lahar dan Awan Panas
-
Viral Dosen UIN Malang Maliki Diusir Warga, Ini 5 Fakta Versi Sang Dosen!