SuaraMalang.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batu mengungkap temuan dugaan praktik politik uang dalam Pemilu 2024 yang berlangsung di Kota Batu.
Dugaan ini melibatkan seorang laki-laki berinisial YH, warga Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, yang didapati membagikan uang dan stiker kepada warga untuk mempengaruhi pilihan mereka pada pasangan Capres-Cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Calon Legislatif DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo dari Partai PDIP.
Menurut Kasatreskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, informasi tentang aktivitas YH pertama kali diterima Bawaslu pada Selasa, 13 Februari 2024, sekitar pukul 22.30 WIB.
"Pihak Bawaslu mendapat informasi dari warga Desa Sisir ada seorang laki-laki berinisial YH telah membagi-bagikan uang dan stiker kepada warga," ujar Rudi Kuswoyo.
Baca Juga: Human Error, Surat Suara di TPS 03 Pandanwangi Ditambah
Bawaslu Kota Batu segera melakukan pengecekan ke lapangan dan berhasil menemukan saksi yang telah menerima uang sebesar Rp 500 ribu beserta stiker dari YH.
"Berdasarkan hasil klarifikasi kepada YH, perbuatan tersebut bertujuan agar saksi pada saat pemunggutan suara memilih pasangan Capres dan Cawapres Nomor urut 3 serta calon legislatif yang tercantum dalam stiker," tambah Rudi Kuswoyo.
YH mengakui telah mendistribusikan total dana sebesar Rp 20 juta kepada pemilih di Kelurahan Sisir, dengan rincian Rp 100 ribu per pemilih.
Selain uang, barang bukti yang disita meliputi 29 kartu nama yang bergambar Capres-Cawapres Nomor urut 03 dan Caleg DPRD dapil II.
Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto, menegaskan bahwa kasus ini sedang dalam penanganan dan tidak menutup kemungkinan akan memanggil Caleg DPRD Kota Batu yang namanya tersangkut dalam kasus politik uang tersebut.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Malang Raya di Hari Pemungutan Suara, Kota Batu Diprediksi Hujan
"Jika diperlukan tentu akan dipanggil," ucap Supriyanto, menegaskan komitmen Bawaslu dalam menjaga integritas dan kejujuran proses pemilu.
Praktik politik uang ini mencoreng proses demokrasi dan menjadi perhatian serius bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, sekaligus menjadi pengingat penting agar masyarakat tetap waspada dan melapor apabila menemukan pelanggaran serupa.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Mengenal Asal Usul Serangan Fajar, Praktik Politik Uang yang Merusak Demokrasi
-
Cegah Politik Uang, Relawan Bobby-Surya Patroli Semua TPS di Sumut
-
Jubir Bantah Bobby Nasution-Surya Politik Uang dan Pengerahan Perangkat Pemerintah
-
Dari Bilik Suara, Anak Muda Tentukan Nasib Daerah di Pilkada 2024
-
Mendagri Tito Ancam Copot PJ Gubernur dan ASN yang Tak Netral di Pemilu 2024
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024