Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 22 Januari 2024 | 18:59 WIB
Doa bersama di Gate 13 Stadion Kanjuruhan Malang setiap malam [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Gate 13 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang menjadi saksi bisu targedi kelabu pada Oktober 2022.

Plt Kadispora Firmando Hasiholan Matondang mengaku berencana mengundang sejumlah pihak untuk mendengar usulan mengenai gate 13. “Nanti akan diundang. Karena kiri dan kanan itu harus dipercantik,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com--media partner Suara.com, Senin (22/1/2024).

Pihaknya akan duduk bersama dengan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), stakeholder, dan keluarga korban untuk membahas tentang gate 13 tersebut. “Dimungkinkan akhir Januari akan duduk bareng,” katanya.

Sementara itu, puluhan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan kembali mendatangi kantor Bupati Malang untuk menolak rencana pembongkaran gate 13.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Malang Raya Senin 22 Januari 2024: Kota Batu Hujan

Menurut mereka, gate 13 menjadi saksi bisu hilangnya 135 nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan.

Massa aksi yang didampingi Kordinator LBH Surabaya Pos Malang Daniel Siagian ditemui Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Firmando Hasiholan Matondang.

Daniel Siagian mengungkapkan, kedatangan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tersebut untuk menuntut keadilan. Selain juga menolak gate 13 dirobohkan. “Di dalam undang-undang hak asasi manusia bahwa, korban pelanggaran HAM berhak atas hak reparasi, salah satunya adalah jaminan ketidak berulangan,” kata Danies Siagian.

Salah satu bentuk jaminan ketidakberulangan ialah dengan membiarkan bangunan sebagai memorial tersebut tetap ada.

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Devi Athok berharap, gate 13 di Stadion Kanjuruhan tetap dipertahankan dan tidak ada perubahan.

Baca Juga: Es Tawon Kidul Dalem: Minuman Legendaris di Malang Sejak 1955

“Kalau memang tribunnya mau ditutup tidak apa-apa, dalam tangga dan pintu jangan diotak-atik, yang lainnya bisa,” kata Devi Athok.

Load More