Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 17 Januari 2024 | 15:01 WIB
Efrin, caleg PAN jual ginjal demi biaya kampanye [ist/nenktainment]

SuaraMalang.id - Erfin Dewi Sudanto, calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD di Bondowoso, Jawa Timur, menjadi sorotan warganet setelah berita tentang niatnya menjual ginjal untuk biaya kampanye viral.

Erfin, berusia 47 tahun dan berasal dari Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, merupakan mantan Kepala Desa Bataan yang menjabat dari tahun 2007 hingga 2013.

Erfin yang dikenal dengan dedikasi dan totalitasnya saat menjabat sebagai kades, kini tengah menghadapi tantangan ekonomi.

Dengan gaji yang pernah hanya Rp 450.000 dan naik menjadi Rp 1.050.000 di akhir masa jabatannya, Erfin mengaku bahkan sempat menjual rumah warisannya untuk kegiatan desa.

Baca Juga: Erfin Dewi Sudanto: Mantan Kades Rela Jual Ginjal karena Tak Ada Duit Jadi Caleg PAN

Pasca masa jabatannya, Erfin mencoba kembali maju dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Bataan namun gagal karena biaya pendaftaran yang tinggi. Ia juga sempat mencalonkan diri di Pilkades Desa Kajar namun tidak lolos tahap administrasi.

Pertemuan dengan ketua partai di Bondowoso membuka peluang baginya untuk maju sebagai caleg DPRD Bondowoso.

Meskipun awalnya ragu karena kondisi ekonomi yang sulit, Erfin akhirnya setuju untuk maju, didorong oleh dukungan dari ketua partai.

Namun, realitas pemilihan membuat Erfin sadar akan kebutuhan modal uang yang besar. Hal ini terutama diperlukan untuk kegiatan sosial dan interaksi dengan masyarakat, di mana warga kerap bertanya tentang insentif finansial.

Dalam situasi ekonomi yang sulit, Erfin akhirnya memutuskan untuk menjual ginjalnya sebagai solusi untuk mendanai kampanyenya.

Baca Juga: Mr X Tewas Duduk Bersila, Tubuh Menghitam di Rumah Kosong

Menurut Erfin, keputusan menjual ginjal bukanlah untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk masyarakat. Jika terpilih, ia berjanji akan menggunakan 50 persen dari gajinya untuk kegiatan kemasyarakatan.

"Yang terpenting jiwa kita, hati nurani kita dan ruh kita yang akan dikenang oleh masyarakat," tutur Erfin.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More