Charles Lokolingoy Ungkap Masalah Arema FC dalam Kekalahan dari Barito Putera

SuaraMalang.id - Charles Lokolingoy, pemain Arema FC, telah membuka suara tentang masalah klasik yang menyebabkan kekalahan timnya dari Barito Putera dalam pertandingan Liga 1 pekan ke-23, yang berlangsung pada Minggu, 17 Desember 2023. Dalam laga yang ketat tersebut, Arema FC harus menerima kekalahan tipis 0-1.

Bermain di Stadion Demang Lehman, Banjarbaru, Arema FC berhasil menahan imbang Barito Putera tanpa gol hingga turun minum.

Namun, keadaan berubah di babak kedua ketika Barito Putera mencetak gol kemenangan melalui Bagus Kahfi.

Lokolingoy menyatakan kekecewaannya atas banyaknya peluang yang terbuang sia-sia oleh Arema FC.

Baca Juga: Arema FC Dikalahkan Barito Putera, Pelatih Fernando Valente Speachless

Ia menyoroti ketidakmampuan timnya untuk memanfaatkan peluang, termasuk tiga peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol.

"Kami kalah dalam pertandingan yang sangat penting ini. Kami terus menekan sejak awal, mendapatkan banyak peluang, tapi gagal mengubahnya menjadi gol. Hal ini tidak cukup untuk mengalahkan mereka," ujar Lokolingoy dalam sesi jumpa pers pasca-pertandingan.

Lokolingoy juga menambahkan bahwa Barito Putera terbukti lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.

Statistik menunjukkan bahwa Barito melakukan 23 tembakan, dengan delapan di antaranya mengarah ke gawang Arema FC.

“Barito hanya memiliki satu peluang besar, dan mereka berhasil menjadikannya gol kemenangan,” tambahnya.

Baca Juga: Bagus Kahfi Jadi Mimpi Buruk yang Buyarkan Harapan Kebangkitan Arema FC

Dengan janji untuk tampil lebih baik di pertandingan berikutnya, Lokolingoy dan tim Arema FC akan memanfaatkan masa libur kompetisi Liga 1 2023-2024 selama lebih dari sebulan untuk berbenah.

"Kami akan berbenah. Kami akan kembali dengan lebih kuat di pertandingan selanjutnya," pungkas pemain berpaspor Australia tersebut. Kekalahan ini menjadi pembelajaran penting bagi Arema FC untuk memperbaiki performa dan strategi mereka di pertandingan mendatang.

Kontributor : Elizabeth Yati