Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 25 September 2023 | 19:50 WIB
Poster bertuliskan 135 nama korban Tragedi Kanjuruhan yang terpampang di Pameran Setahun Tragedi Kanjuruhan, Fakultas Ilmu Budaya UB Malang, Senin (25/9/2023). [SuaraJatim/Aziz]

SuaraMalang.id - Mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, Aulia Syifa Salsabila tertegun menyaksikan deretan foto yang terpampang di Pameran Setahun Tragedi Kanjuruhan, Senin (25/9/2023).

Aulia, merupakan satu dari beberapa pengunjung pameran yang seolah-olah diajak hadir kembali pada 'malam jahanam' 1 Oktober 2022 lalu. Duka dan sakit korban seakan Ia rasakan.

"Saya merinding. Melihat foto-foto peristiwa dan korban, seakan-akan hadir dan ikut merasakan," katanya.

Sementara itu, Komite Aksi Kamisan Malang sekaligus Ketua Penyelenggaraan Pameran Setahun Tragedi Kanjuruhan, Rafi Azzamy mengatakan, kegiatan yang terselenggara di Fakultas Ilmu Budaya UB Malang bertujuan untuk terus merawat ingatan tentang Tragedi Kanjuruhan, sekaligus terus menyerukan keadilan bagi korban.

Baca Juga: Alfamart versus Alfaduro, Duel Toko Kelontong Melawan Supermarket Modern

"Pameran ini merupakan satu bentuk perlawanan terhadap politik pelupaan. Jika penguasa memiliki segala macam cara untuk tidak mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan, ada satu hal yang belum bisa mereka kuasai, yakni ingatan kita semua," ujarnya.

Dijelaskannya, ada sekitar 52 karya dari berbagai macam elemen masyarakat, mahasiswa hingga seniman. Mulai karya puisi, lukisan, dan poster. Pameran berlangsung 25 September hingga 29 September 2023.

"Pada akhir acara akan ada skrining film bersama aktivitas perdamaian suporter, Pak Midun," katanya.

Kontributor : Aziz Ramadani

Baca Juga: Kronologi Karnaval Berujung Petaka di Malang, Satu Orang Meninggal Dunia

Load More