Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 07:44 WIB
Dadang Aremania saat memberikan pernyataan terkait tragedi Kanjuruhan dalam siaran langsung Mata Najwa, Kamis (6/10/2022). [Youtube/Najwa Shihab]

SuaraMalang.id - Kemarin masih ramai Tragedi Kanjuruhan Malang yang terus menjadi sorotan publik. Mulai dari penanganan kasus hukumnya hingga pernak-pernik aksi keprihatinan yang terus mengalir dari pelosok negeri.

Kemudian ada juga sorotan terkait pernyataan seorang Aremania bernama Dadang Wahyu yang dinilai menolak kedatangan Bonek ke Malang. Bahkan Bayu Skak--komika Asal Malang--sampai malu dengan pernyataan Dadang.

Berikut ini peristiwa-peristiwanya:

1. Dadang Wahyu panen kritikan

Baca Juga: Salut! Ratusan Bonek Datang dari Surabaya ke Stadion Kanjuruhan, Tahlil dan Kompak Nyanyi Bareng Aremania

Hujatan terhadap Dadang--narasumber perwakilan Aremania yang ramai diperbincangkan sejak kemunculannya di acara Mata Najwa pada Kamis (6/10/2022) malam--makin santer setelah beredar foto yang menunjukkan keakraban tiga perwakilan suporter bola: Irlan Alarancia dari Jakmania, Andie Peci dari Bonek, dan Heru Joko dari Viking.

Foto tersebut diunggah oleh Heru Joko lewat akun resmi Instagram-nya, @dj.urreh, pada Kamis. Di foto itu, mengapit Andie Peci di tengah, Irlan dan Heru Joko sama-sama berpose menunjuk sang perwakilan Bonek.

Sementara itu, menyertai foto tersebut, Heru Joko menuliskan caption tentang perdamaian antarsuporter, yang belakangan ini ramai digaungkan sejak terjadi tragedi Kanjuruhan.

Namun, kolom komentar unggahan tersebut dimatikan oleh Heru Joko. Kendati begitu, foto itu telah diunggah ulang akun bola lainnya. Salah satunya @surabayabalbalan.

Dalam kolom komentar foto itu, banyak warganet yang menyentil Dadang. Mereka memberikan komentar kontra untuk sosok yang dianggap menghalangi perdamaian antarsuporter bola itu. Ada juga yang menyebut bahwa pernyataan Dadang tak mewakili Aremania.

Baca Juga: Tahlil 7 Harian Korban Tragedi Kanjuruhan, Perwakilan Seluruh Suporter Indonesia Hadir, Termasuk Bonek

2. Bayu Skak malu dengan Dadang

Sama seperti banyak netizen lainnya, aktor asal Malang Bayu Skak mengungkapkan kekecewaannya terhadap pernyataan Dadang, yang menjadi narasumber perwakilan dari Aremania dalam Mata Najwa.

Bayu Skak merasa ada yang tidak tepat dengan pernyataan Dadang seolah menutup pintu perdamaian dua suporter Bonek Persebaya dan Aremania.

"Sak umur-umur ket iki aku isin dadi wong Malang. Gara-gara lambene dadang (Seumur-umur baru kali ini aku malu jadi orang Malang karena mulutnya Dadang)," tulis Bayu Skak dalam akun Twitter-nya, @moektito, Jumat (7/10/2022).

Dalam sebuah potongan video di media sosial, Dadang menjawab Andi Peci, perwakilan dari Persebaya yang ingin berkunjung ke Malang dengan dua tujuan, pertama mengucapkan belasungkawa dan kedua bersama-sama menjadi satu gerakan untuk mengusut tuntas. "Hanya itu saja sebenarnya," kata Andi Peci.

3. Viral foto bareng The Jack-Bonek-Bobotoh

Hujatan terhadap Dadang--narasumber perwakilan Aremania yang ramai diperbincangkan sejak kemunculannya di acara Mata Najwa pada Kamis (6/10/2022) malam--makin santer setelah beredar foto yang menunjukkan keakraban tiga perwakilan suporter bola: Irlan Alarancia dari Jakmania, Andie Peci dari Bonek, dan Heru Joko dari Viking.

Foto tersebut diunggah oleh Heru Joko lewat akun resmi Instagram-nya, @dj.urreh, pada Kamis. Di foto itu, mengapit Andie Peci di tengah, Irlan dan Heru Joko sama-sama berpose menunjuk sang perwakilan Bonek.

Sementara itu, menyertai foto tersebut, Heru Joko menuliskan caption tentang perdamaian antarsuporter, yang belakangan ini ramai digaungkan sejak terjadi tragedi Kanjuruhan.

Namun, kolom komentar unggahan tersebut dimatikan oleh Heru Joko. Kendati begitu, foto itu telah diunggah ulang akun bola lainnya. Salah satunya @surabayabalbalan.

4. Aksi keprihatinan di Stadion Kanjuruhan

Doa dan aksi keprihatinan bagi Tragedi Kanjuruhan Malang mengalir dari mana-mana. Ada yang menggelar doa bersama, diskusi, sampai salat gaib untuk para korban.

Dalam trgadi malam nahas itu, sebanyak 131 orang pendukung Arema FC meninggal dunia. Di antara para korban luka dan meninggal itu banyak yang anak-anak dan perempuan.

Kemudian sekarang giliran ratusan Umat Hindu yang menggelar doa bagi para korban dan ruwatan di Stadion Kanjuruhan--markas besar Arema FC tersebut.

Ruwatan ini dilakukan untuk menyempurnakan roh-roh korban jiwa yang melayang dalam tragedi tersebut. Ruwatan dalam agama Hindu sendiri sejatinya merupakan usaha untuk membebaskan manusia dari kesialan dan dosa.

Load More