Salah satu momen yang paling dikenal di hotel ini adalah peristiwa perobekan bendera pada tanggal 19 September 1945, yaitu Insiden Bendera. Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda (Merah Putih Biru) di puncak sebelah kanan hotel.
Para pejuang Indonesia merobek warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru, dengan demikian bendera itu menjadi merah putih yaitu bendera Republik Indonesia. Insiden bendera itu mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman.
4. Horison Arcadia Surabaya
Gedung yang kini menjadi hotel Horison Arcadia Surabaya dulu merupakan kantor perusahaan bidang perkebunan milik Belanda, Geo Wehry & co, dibangun pada 1916.
Setelah penjajahan Belanda berakhir, gedung ini sempat tidak terurus. Pada 2017 Grup Brasali mengambil alih kepemilikannya dan mengubahnya menjadi hotel.
Bangunan ini direnovasi, namun, mempertahankan bagian fasad dengan ciri khas bata dan warna merah marun.
5. Hotel Salak The Heritage
Gedung hotel ikonik di Kota Bogor, Jawa Barat, ini pada zaman dahulu merupakan tempat istirahat Gubernur Jenderal VOC dan pejabat pemerintahan Belanda.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, gedung itu menjadi markas militer Jepang. Setelah merdeka, Indonesia menguasai gedung tersebut.
Baca Juga: Gaduh Praktik Rentenir Berkedok Koperasi Gentayangan di Kota Batu
Bangunan ini digunakan untuk pemerintahan Indonesia, baru pada 1998 beralih fungsi menjadi Hotel Salak The Heritage. Penginapan ini tidak jauh dari Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor.
6. Sriwijaya Hotel Jakarta
Bangunan ini berdiri sejak 1863, berupa toko roti milik seseorang bernama Conrad Alexander Willem Cavadino. Toko tersebut menjual aneka cokelat, permen, cerutu tradisional Belanda, anggur dan bahan makanan berkualitas terbaik.
Lokasi toko berada di Rijswijk dan Citadelweg, sekarang bernama Jalan Veteran dan Jalan Veteran I. Toko ini merupakan kesukaan para bangsawan.
Saking populernya, sang pemilik mengubahnya menjadi hotel, bernama Hotel Cavadino. Orang-orang kaya datang menginap untuk merasakan suasana kota yang asri dan menikmati roti buatan Cavadino.
Hotel ini berubah nama menjadi Hotel du Lion d'Or pada 1899, bertahan selama 42 tahun. Nama hotel berubah lagi menjadi Park Hotel.
Sejak 1950an, namanya menjadi Hotel Sriwijaya.
Berita Terkait
-
Gaduh Praktik Rentenir Berkedok Koperasi Gentayangan di Kota Batu
-
Upacara di Sungai, Tenaga Kebersihan Kota Batu Bawa Cangkul dan Sapu Lidi
-
JPU Jawab Pembelaan Pengacara Julianto Eka dalam Sidang Kasus Pelecehan Seksual SPI dengan Bukti-bukti
-
Kisah Gerilyawan Perempuan Asal Bulukumba Masuk Hutan Lawan Penjajah Belanda
-
Pembangunan Pasar Besar Kota Batu Ditargetkan Tuntas pada 2023
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025