SuaraMalang.id - Kasus kerusuhan di Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur ( Jatim ) terus diselidiki kepolisian setempat. Kerusuhan beberapa waktu lalu itu menimbulkan kerugian tak sedikit.
Sebanyak 4 rumah warga, tiga mobil dan puluhan sepeda motor dibakar massa yang berasal dari Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Warga Kalibaru ini menyerang permukiman warga di Mulyorejo. Akibatnya 14 warga setempat ditetapkan jadi tersangka.
Ke-14 tersangka ini merupakan pelaku premanisme dan penganiayaan. Sembilan orang menjadi tersangka kasus pembakaran rumah dan kendaraan, sedangkan lima orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan.
Dari hasil pengembangan, kelima orang pelaku penganiayaan itu juga diduga sebagai pelaku premanisme di desa setempat. Demikian disampaikan Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Polisi Hery Purnomo saat konferensi pers di Mapolres Jember.
Baca Juga: KASIHAN, Buruh asal Jember Tewas Tersengat Listrik di Jimbaran Bali, Ini Kronologinya
"Kerusuhan terjadi diawali oleh adanya penguasaan lahan sepihak oleh petani yang tidak dilengkapi administrasi secara legal sehingga kondisi itu dimanfaatkan oleh kelompok Salam cs untuk bisa meminta upah dengan dalih jasa pengamanan," katanya dikutip dari Antara, Kamis (18/08/2022).
Menurutnya, aksi pembakaran beberapa rumah dan kendaraan di Padukuhan Patungrejo dan Dampikrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, merupakan puncak kekesalan para petani kopi di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, dan warga Desa Mulyorejo.
"Kelompok Salam cs menawarkan jasa pengamanan, apabila tidak mau memberikan uang pengamanan maka kopi hasil panen warga akan diambil atau dicuri oleh para pelaku, baik kopi yang masih di pohon maupun yang sudah panen di kebun," tuturnya.
Kapolres menjelaskan kondisi premanisme itu telah terjadi sejak tahun 2012 dan warga takut untuk melapor kepada aparat kepolisian karena pengaruh kekuasaan Salam cs sangat kuat di wilayah tersebut.
"Warga harus membayar uang keamanan kepada kelompok Salam cs yang nilainya berkisar Rp2 juta hingga Rp7 juta setiap minggunya saat para petani memanen buah kopi di Dusun Baban Timur," katanya.
Baca Juga: Update Praperadilan Tersangka Korupsi Honor Pemakaman Covid-19 Pemkab Jember
Meski sudah membayar uang keamanan kepada para pelaku tersebut, terkadang warga juga masih melihat para pelaku mengambil hasil panen kopi di kebun yang lokasinya memang sulit diakses dengan kendaraan roda empat.
"Memang ada kekesalan yang sudah memuncak dari para petani kopi, baik dari warga Kecamatan Kalibaru Banyuwangi maupun warga di Kecamatan Silo Jember, sehingga warga Kalibaru melakukan pembakaran rumah dan kendaraan Salam cs di Dusun Baban Timur," ujarnya.
Kapolres menambahkan penyidik masih terus melakukan pengembangan dan memeriksa sejumlah saksi hingga pelaku pembakaran, pencurian kopi hingga premanisme bisa ditangkap dan diproses sampai tuntas.
"Dengan tertangkapnya 14 pelaku tersebut, kami masih mengembangkan pemeriksaan untuk memburu pelaku lainnya, baik yang terlibat dalam kasus pembakaran, penjarahan maupun penganiayaan hingga premanisme. Semua harus diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Sembilan orang tersangka yang terlibat kerusuhan dengan melakukan pembakaran rumah, masing-masing delapan orang merupakan warga Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi dan satu orang lagi dari Madura.
Mereka adalah JR warga Desa Banyuanyar-Kecamatan Kalibaru yang berperan memprovokasi warga, S (39) warga Desa Kalibaru Manis-Kecamatan Kalibaru yang bertugas membakar rumah Ali dan ikut merusak rumah lainnya, M (42) warga Kabupaten Sampang-Madura yang membakar rumah Salam, A (45) warga Kecamatan Kalibaru yang berperan membakar sepeda motor di rumah Ali.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
KASIHAN, Buruh asal Jember Tewas Tersengat Listrik di Jimbaran Bali, Ini Kronologinya
-
Update Praperadilan Tersangka Korupsi Honor Pemakaman Covid-19 Pemkab Jember
-
Kondisi Terkini Ibu di Jember Korban Penganiayaan Sadis Anak Kandung
-
Sorotan Kemarin: Anak di Jember Aniaya Ibu Kandung dengan Sadis hingga Kasus Penyegelan Sekolah di Banyuwangi
-
Motor Tersambar Kereta Api di Jember, Tiga Korban Meninggal
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak