Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 06 Juli 2022 | 11:29 WIB
Arsip - Kendaraan militer yang hancur terlihat selama konflik Ukraina-Rusia di kota Rubizhne, wilayah Luhansk, Ukraina, 1 Juni 2022. ANTARA/REUTERS/Alexander Ermochenko/as

SuaraMalang.id - Pasukan Rusia terus merangsek ke wilayah Donetsk pasca merebut dua kota terakhir di wilayah Luhansk. Pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran sengit.

Usai gagal merebut Ibu Kota Kiev di awal invasi, Rusia telah menggerakkan kekuatannya ke Donbas, wilayah industri Ukraina yang mencakup Luhansk dan Donetsk.

Kelompok-kelompok separatis pro Rusia telah menguasai sejumlah kantong di kedua wilayah itu sejak 2014. Pada malam sebelum merangsek ke Ukraina akhir Februari tahun ini, Moskow mengakui dua "republik rakyat" sebagai negara merdeka di sana.

Moskow pada Minggu (3/7) mengeklaim "pembebasan" seluruh wilayah Luhansk.

Baca Juga: Skema Impor Paralel Rusia Disebutkan Berhasil, Merek Mobil Asing Masuk Daftar

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan, pasukan Rusia mengalami kekalahan besar saat merebut kota Sievierodonetsk dan Lysychansk, tetapi terus bergerak ke arah selatan.

"Semua tentara dan pasukan cadangan Rusia telah diarahkan ke pinggiran Luhansk," kata Gaidai di televisi Ukraina.

"Sejumlah besar peralatan sedang digerakkan ke wilayah Donetsk. Tentu, setelah wilayah Luhansk, Donetsk menjadi target utama mereka," katanya.

Reuters tidak bisa memverifikasi pernyataan Gadai tentang kemajuan Rusia.

Beberapa pengamat mengatakan Rusia mengerahkan lebih dari separuh kekuatan tempurnya untuk merebut Luhansk.

Baca Juga: Ilmuwan Top Rusia Meninggal Dunia, Dua Hari setelah Ditangkap dan Dituduh Jadi Mata-Mata China

Ukraina masih mempertahankan sebagian besar wilayah Donetsk dan kemenangan di sana akan membuat Rusia mengendalikan kota-kota industri besar, seperti Bakhmut, Sloviansk, dan Kramatorsk.

Gaidai mengatakan kekalahan yang dialami Rusia dalam pertempuran begitu parah sehingga "mereka tidak membawa semua tentara yang terluka".

Rumah-rumah sakit penuh, begitu pula kamar-kamar mayat, kata dia.

Menurut Gadai, tentara Ukraina telah menghancurkan depot senjata dan bahan bakar milik Rusia yang jauh dari lokasi pertempuran.

"Jadi dapat kami perkirakan mereka harus jeda di beberapa lokasi," katanya.

Gadai mengatakan sekitar 15.000 penduduk masih tinggal di Lysychansk, daerah yang memiliki kilang minyak, dan pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran dengan penduduk setempat.

"Mereka mencari warga pro Ukraina, mereka berkomplot dengan kolaborator, mereka mengetahui apartemen yang ditinggali tentara," kata dia.

"Semuanya dihancurkan. Seluruh koleksi buku dalam bahasa Ukraina." 

(Antara)

Load More