Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 28 Juni 2022 | 23:05 WIB
Pria misterius lompat dari Jembatan Jalan Kahuripan Kota Malang, Selasa (28/6/2022). [Timesindonesia.co.id]

SuaraMalang.id - Seorang pria paruh baya diduga lompat dari jembatan di Jalan Kahuripan Kota Malang, Selasa (28/6/2022) malam. Korban ditemukan hanyut sejauh 1 kilometer dalam kondisi tak bernyawa.

Kapolsek Klojen, Kompol Domingos Ximenes mengatakan pria yang tak diketahui identitasnya tersebut merupakan pria berusia sekitar 50 hingga 60 tahun.

"Informasi awal ada yang hanyut dari jalan Kahuripan dan ditemukan di bawah jembatan Splindid. Jadi hanyut sekitar satu kilometer jaraknya," ujarnya mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Selasa (28/6/2022).

"Kami belum tahu identitas bersangkutan. Saat ditemukan menggunakan celana dalam dan baju dalam saja," imbuhnya.

Baca Juga: Tidak Masuk Kerja dan Sulit Dihubungi, Seorang Dokter di Bogor Ditemukan Tak Bernyawa, Polisi: Diduga Bunuh Diri

Kemudian, dari informasi yang beredar bahwa diketahui dua sejoli atau dua kekasih pria dan wanita yang melakukan bunuh diri atau melompat dari atas jembatan.

Namun informasi tersebut pun masih belum diketahui kejelasannya, karena hanya satu mayat saja yang ditemukan oleh tim yang mengevakuasi.

"Dugaan info awal dua orang perempuan dan laki-laki. Tapi sejauh ini belum tahu, karena perempuan belum diketemukan. Kita pencarian besok, tapi menunggu kebenaran saksi mata apa iya benar dua orang atau tidak," bebernya.

Sementara, dari hasil temuan mayat yang hanyut tersebut, ditemukan beberapa luka lecet mulai dari pelipis, di kaki, telapak kaki dan punggungnya.

"Info yang kami terima memang katanya lompat, tapi kalau ciri-ciri lompat kan patah-patah. Ini masih lecet-lecet. Jadi saya perintahkan anggota untuk mengecek saksi dan mencari identitas di TKP pertama," tuturnya.

Baca Juga: PBB: Konsumsi Ganja Meningkat di Negara yang Legal, Khawatir Potensi Depresi dan Bunuh Diri Tinggi

Kekinian, jasad korban telah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Terpisah, salah satu saksi bernama Nizar saat ditemui awak media menceritakan kronologi secara lengkap atas laporan yang ia buat ke pihak kepolisian.

Awal mula, Nizar bersama temannya bernama Dika berjalan kaki di sekitaran jembatan Jalan Kahuripan dan melihat sosok pria tua yang hanya menggunakan kaos dalam dan celana dalam duduk dipinggir jembatan semabri melepas sendalnya.

Saat itu, Nizar dan Dika tak menghiraukan sosok pria tua tersebut. Namun, satu temannya bernama Dika menaruh curiga kepada pria tua tersebut akan melakukan sesuatu hal yang membahayakan.

Benar saja, Nizar dan Dika saat berjalan langsung mendengar suara seperti benda berat jatuh ke sungai dan saat melihat kebelakang, pria tua tersebut sudah tidak ada.

"Terus agak jauh sekitar 6 meter kita dengar suara 'Jegur' kayak sesuatu berat jatuh ke air. Temen saya panik, dan bilang orangnya terjun. Pas kita lihat oh iya benar," jelasnya.

Saat mengetahui kondisi tersebut, Nizar dan temannya pun bergegas melapor ke pihak Kodim 0833 Kota Malang yang memang markasnya tak jauh dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pertama.

"Kita teriak ada orang jatuh. Teman saya inisiatif telpon polisi, saya lari ke Kodim sini paling gak ada laporan ke petugas. Baru kita berdua lari ke bawah," ungkapnya.

Dari situ, mereka pun menemukan bukti lain, yakni celana panjang coklat yang tersangkut di pohon di bawah jembatan Jalan Kahuripan.

Namun, saat ditanya soal kebenaran dua orang pria dan wanita yang melompat ke sungai, mereka hanya melihat pria tua itu saja.

Ia juga sempat kembali turun ke bawah dan memastikan hanya ada satu pasang sendal saja, yakni milik pria tua tersebut.

"Pas dengar kabar mau nyari korban satunya kita bingung. Pas kami turun ke bawah kami pastikan satu pasang sendal ya emang cuma satu pasang dan pas aku liat sendirian saja," pungkasnya.

Catatan Redaksi:


Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.


Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More