Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 30 Mei 2022 | 21:18 WIB
Salah satu pasar hewan ternak di Kabupaten Malang Jawa Timur [SuaraJatim/Bob Bimantara]

SuaraMalang.id - Bupati HM Sanusi, mengatakan pasar hewan ternak di Kabupaten Malang Jawa Timur akan dibuka kembali setelah beberapa lama tutup.

Sebelumnya sejak Kamis (12/5/2022) seluruh pasar hewan ternak setempat ditutup setelah keluarnya Surat Edaran Bupati Malang bernomor 800/3699/35.07.201/2022 terkait pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di salah satu poin SE itu menyebut bahwa pasar hewan ternak musti ditutup sementara.

"Nanti kita anukan lagi. Tadi sesuai arahan Bu Gubernur bagi daerah yang tanpa wabah boleh (dibuka) kalau tidak ada penularan PMK," ujarnya saat menghadiri deklarasi anti narkoba di Kota Malang, Senin (30/5/2022).

Saat ini Kabupaten Malang sendiri, kata Sanusi, masih ada 1900 lebih sapi yang tersuspek PMK. Ribuan sapi itu dominasinya berada di wilayah Kecamatan Ngantang, dan Kasembon.

Baca Juga: Wabah PMK di Jombang Mengganas, Sebanyak 665 Sapi Mati di 11 Kecamatan

Untuk itu, jika Kecamatan Gondanglegi nantinya sudah nihil sapi yang tersuspek PMK, maka pasar hewan ternak di sana akan dibuka.

"Kabupaten saat ini 1900 lebih ydng terbanyak di Kasambeon dan ngantang. Tapi kalau tidak ada di Kecamatannya ya gak papa buka," ujarnya.

Saat ditanya Kecamatan Gondanglegi ada berapa sapi yang tersuspek PMK, Sanusi belum bisa menyebut datanya.

Seperti diketahui, beberapa kali penjual hewan ternak di pasar hewan ternak Gondanglegi melakukan aksi unjuk rasa. Mereka pun hingga rela berjualan di pinggir jalan saat pasar ditutup.

"Belum ada datanya nanti ya. Kalau kecamatan itu sudah nihil PMK boleh buka asalkan sapinya tidak dibawa dari daerah lain" kata dia.

Baca Juga: Lebih Seribu Ekor Ternak di Sumbar Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Kasus Mati dan Potong Paksa Mulai Ditemukan

Politikus PDIP itu pun menyebut jika buka nanti hanya peternak hanya bisa menjual sapi yang sehat saja.

Akan ada satgas dibentuk setelah SK dari Gubernur Jawa Timur. Tujuan satgas itu untuk memeriksa hewan-hewan sebelum dijual ke pasar hewan ternak.

"Informasinya hanya yang sehat saja. Nanti membentuk satgas juga setelah SK turun. Kami akan lantik satgas dan nanti yang di pasar itu ada surat keterangan sehat," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, untuk mempercepat penekanan wabah PMK ini sudah disiapkan vaksin khusus untuk hewan ternak.

"Kemungkinan Agustus 2022 ini saat ini sedang dibuat Pusvetma," katanya menegaskan.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More