SuaraMalang.id - Komplek Candi Sumberawan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang menjadi tempat ibadah sejumlah agama.
Dari arah Kota Malang, candi tersebut terletak lima kilometer dari pintu masuk Kabupaten Malang. Jalan untuk menuju ke candi tersebut musti melalui jalan gang.
Penanda komplek jalan masuknya adala bentang pepohonan yang berdiri di sepanjang jalurnya. Masuk komplek candi, di sana terdapat dua mata air sungai dan sebuah candi di tengahnya serta ada serpihan bebatuan candi.
Juru Pelihara Candi Sumberawan Dika Maulana, menjelaskan jika pada hari Waisak, umat Budha melakukan upacara keagamaan di sekitar taman candi.
"Biasanya bertapa di sana. Umat Budha biasanya ada yang dari Kota Malang, Ngadas itu yang Budha Kejawen juga ada. Kalau Waisak digunakan untuk upacara bertapa dan berdoa begitu," tuturnya ditemui di lokasi, Jumat (6/5/2022).
Sementara untuk umat agama Hindu biasanya melakukan ibadah dengan memanfaatkan dua sumber mata air di sana. Dua sumber mata air itu bernama Sendang Kederajatan dan juga Amerta.
Untuk Sendang Kederajatan biasanya digunakan untuk mandi dan dipercaya mampu memangangkat derajat manusia. Sementara sumber mata air Amerta atau air keabadian dipercaya mampu memberi kesehatan bagi mereka yang cuci muka dan berkumur di sumber tersebut.
"Biasanya juga ada pejabat yang datang ke sini ke Sendang Kederajatan tadi ibu Kapolda ke sini jam 11.00-an tadi," tuturnya.
Sumber mata air tersebut kata Dika, berasal dari bawah bangunan Candi Sumberawan dan dialirkan ke dua mata air itu. Konon katanya air sumber tersebut keluar karena kuatnya para petapa yang bertapa di dalam candi.
Baca Juga: Gelap Mata Butuh Uang, Pria Malang Peras Warga Surabaya Pakai HP Curian, Mengaku Khilaf
"Namanya Sumberawan itu berasal dari Sumber ini dan Rawan itu artinya rawa-rawa," kata dia.
Sementara itu, umat Katolik, kata Dika, juga memanfaatkan sumber mata air Amerta untuk pembatisan umatnya.
"Di sana kadang memang ada umat Katolik melakukan pembaptisan. Tapi hanya di mata air itu," tuturnya.
Sementara umat Islam kadang juga melakukan upacara spritiual saat malam 1 Suro. Dijelaskannya biasanya umat Islam melakukan ibadah tersebut di taman yang mengelilingi candi.
"Dan biasanya yang banyak itu (umat Islam datang) juga malam Jumat legi kadang berdoa di sini," ujarnya
Untuk ibadah sendiri di kompleks candi Sumberawan musti melakukan pemberitahuan ke juru pelihara.
Berita Terkait
-
Gelap Mata Butuh Uang, Pria Malang Peras Warga Surabaya Pakai HP Curian, Mengaku Khilaf
-
Ambrol Beberapa Bulan, Jembatan Alternatif Kabupaten Malang-Kota Batu Belum Bisa Dilewati Pemudik
-
Polisi Lakukan Evaluasi Kemaceten di Kota Batu, Ini Hasil dan Antisipasinya
-
Berkah Libur Lebaran, Pelaku Wisata di Pinggiran Kabupaten Malang Rela Tinggalkan Kerja Sebagai Buruh Tani
-
Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Kota Batu Libur Lebaran Ini
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa