Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 31 Maret 2022 | 11:38 WIB
Bupati Jember Hendy Siswanto [Foto: Suarajatimpost]

SuaraMalang.id - Pandemi Covid-19 memang berdampak pada banyak hal. Pandemi juga memengaruhi perekonomian masyarakat pada umumnya, tidak terkecuali di Jember Jawa Timur.

Seperti disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto, angka kemiskinan di Jember meningkat selama pandemi pada 2021. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2021 tingkat kemiskinan mencapai 10,41 persen atau 257.090 orang miskin.

"Angka ini bertambah 9.100 jiwa dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2020," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (31/03/2022).

Menurut Hendy, kemiskinan diasumsikan sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan.

Baca Juga: Viral Video Pengeroyokan Siswa SMP di Jember, Warganet: Harus Dihukum dan Dipenjara..

Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kebutuhan dasar dalam mengukur tingkat kemiskinan. Dengan begitu, definisi dari penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

"Namun demikian, angka kemiskinan di Kabupaten Jember masih lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata angka kemiskinan di Jawa Timur yang teracatat sebesar 11,40 persen," ujarnya.

"Jika dibandingkan rata-rata nasional yang mencatatkan persentase kemiskinan 10,14 persen, terpaut 0,27 persen lebih tinggi," kata Hendy menambahkan.

Ada delapan faktor yang diduga mempengaruhi kondisi tingkat kemiskinan di Kabupaten Jember periode Maret 2020 sampai Maret 2021.

"Pertama, pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk," kata Hendy.

Baca Juga: Kepala Desa di Jember Ini Harus Dikerangkeng, Pungli 58 Warganya Kerugian Sampai Rp 130 Juta

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember sempat terkontraksi dan minus 2,98 persen pada tahun 2020. Dibutuhkan cukup waktu untuk melakukan pemulihan. "Laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Jember juga terkontraksi menjadi minus 0,67 persen pada 2020," kata Hendy.

Load More