Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 28 Maret 2022 | 19:42 WIB
Kasus penganiayaan siswa SMP di Purwodadi Pasuruan. [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengupayakan mediasi kasus penganiayaan siswa SMP di Sekolah Lanjutan Advent dan berharap tidak ada sanksi pengeluaran.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Pasuruan, Hasbullah. Pihaknya akan mengupayakan mediasi kepada dua belah pihak, korban maupun pihak pelaku penganiayaan.

“Tadi saya sudah ke lokasi kejadian penganiayaan di Sekolah Lanjutan Advent, Purwodadi. Hasilnya nanti akan dilakukan mediasi antara kedua belah pihak,” kata Hasbullah mengutip dari Beritajatim.com, Senin (28/03/2022).

Hasbullah melanjutkan, pihaknya hanya ingin mencerdaskan dan mendidik siswa dan siswi di Kabupaten Pasuruan. Hasbullah juga tak menginginkan adanya pengeluaran siswa.

Baca Juga: KAI Imbau Waspadai 253 Perlintasan Tak Terjaga di Sepanjang Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi

“Saya tidak menginginkan setelah kejadian ini ada siswa yang tidak lulus. Karena saya sebagai Kadispendik ingin mencerdaskan siswa dan siswi di Kabupaten Pasuruan,” sambungnya.

Kedua korban penganiyaan akan mendapatkan pendampingan dan penyembuhan trauma.

“Tetap semangat bagi kedua korban yang mendapat perlakuan yang tidak pantas. Nanti akan kami beri penguat guna mengatasi trauma,” tutup Hasbullah.

Sebelumnya diberitakan, dua siswa SMP mendapat penganiayaan oleh lima siswa SMA di lingkungan setempat. Keduanya dianiaya dengan disudut dengan rokok dibagian punggung. Tak hanya itu pelaku juga memukul kedua korban dengan hanger dan sarung yang sudah dililit hingga keras.

Kasus itu kemudian dilaporkan. Kekinain kelima pelaku diamankan polisi. 

Baca Juga: Muda-mudi di Pasuruan Ini Tepergok Lagi Mesum di Toilet Kolam Renang, Ceweknya Sudah Lepas Baju..

Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo menuturkan motif penganiayaan karena pelaku ingin menegakan disiplin sekolah.

Load More