SuaraMalang.id - Musim panen cabai di Probolinggo telah berakhir. Karena itu harganya kini kembali naik sebab stok pelan-pelan berkurang.
Misalnya di Pasar Semampir Kraksan. Harga cabai di pasar itu naik sebesar Rp 10 ribu. Kemarin harga cabai per kilo masih sebesar Rp 20 ribu tapi kini sudah Rp 30 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai di Probolinggo ini terjadi sejak Selasa (01/02/2022). Seperti dikatakan seorang pedagang di Pasar Semampir, Nor Khotimah (38).
Ia mengatakan kenaikan harga terjadi karena musim panen di Probolinggo sudah berakhir dan menyebabkan stok cabai berkurang.
"Sekarang kan sudah lewat musim panen cabai mas, jadi tidak ada petani yang jual ke sini," ungkapnya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Rabu (02/03/2022).
Ia menambahkan, terpaksa mendatangkan cabai dari luar kota seperti dari Mojokerto dan Madura untuk mengatasi kekurangan stok cebai.
Pasokan cabai dari luar kota tersebut yang menyebabkan ada tambahan harga, karena pembengkakan biaya tansportasi.
Untuk harga komoditi sayur lainnya, Nor Khotimah mengatakan harganya masih relatif normal. Termasuk minyak goreng harganya sudah turun walaupun barangnya masih sulit didapatkan.
"Untuk yang lain harganya normal-normal saja termasuk minyak goreng. Tapi barangnya sulit mas masih harus berebut dengan pedagang lain," jelasnya.
Kenaikan harga cabai juga disampaikan Rahmat Hidayat (30) seorang petani cebai di desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan. Menurutnya harga cabai di tingkat petani mencapai Rp 40 ribu.
Baca Juga: Video Viral Imaman Musala Dibongkar Sejumlah Warga di Probolinggo Dipastikan Tidak Terkait Pilkades
"Sukur tanaman cabai saya bisa bertahan, mas bisa lihat sendiri di sekitar sini sudah tidak ada tanaman cabai lagi yang lain sudah tanam padi. Jadi saya bisa nututi harga cabai mahal mas," ujarnya.
Berita Terkait
-
Video Viral Imaman Musala Dibongkar Sejumlah Warga di Probolinggo Dipastikan Tidak Terkait Pilkades
-
Harga Cabai Rawit Merah Kembali Melonjak, di Pasar Beringharjo Rp65.000 Per Kilo
-
Probolinggo Dilanda 48 Bencana Alam Sepanjang Februari 2022, BPBD Sebut Maret Masih Berpotensi Hujan
-
Duar! Rumah Warga di Kabupaten Probolinggo Hancur Akibat Bom Bondet
-
Dua Pejabat di Pemkab Probolinggo di Panggil KPK Jadi Saksi Kasus TPPU Puput Tantriana
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
Terkini
-
Transformasi BRIVolution Reignite & fokus UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan BRI
-
Jangan Salah Pilih! Panduan Lengkap Memilih Vitamin yang Aman untuk Keluarga
-
Pendekatan Psikososial, Menteri Agus Andrianto Makan Siang Bareng Warga Binaan LPP Malang
-
BRI Peduli Berkolaborasi dengan PPEJP, Bawa UMKM Naik Kelas Menuju Pasar Global
-
Rekomendasi 4 Laundry Cepat, Selesai 3 Jam di Sekitar UMM Malang