SuaraMalang.id - Warga Banyuwangi yang pergi ke luar negeri untuk menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) asih tinggi di awal 2022 ini.
Terbukti sebanyak 236 warga Bumi Blambangan itu mulai berduyun-duyun merantau ke luar negeri dengan mayoritas tujuannya ke negara Taiwan, Hongkong, dan Singapura.
Pengiriman PMI ini sendiri sempat tertunda gara-gara negara penempatan pekerja tersebut sempat ditutup akibat dampak Covid-19.
Seperti dijelaskan Koordinator Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi Muhammad Iqbal. Ia mengatakan, para PMI yang diberangkatkan ini telah melakukan pembekalan akhir.
"Pembekalan sudah dilakukan sejak awal tahun, setelah itu mereka diberangkatkan. Total yang diberangkatkan ada 263 orang terhitung sejak Januari - Februari," katanya seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Sabtu (18/2/2022).
Iqbal membeberkan, sejak pandemi Covid-19 melanda, berpengaruh besar terhadap pengiriman PMI di Indonesia termasuk Banyuwangi.
Sebab, sebagian negara tidak seperti dulu bisa menerima setiap saat PMI, bahkan beberapa negara menutup kedatangan warga negara asing.
"Yang harusnya bisa berangkat di cancel majikan, karena pandemi dan ekonomi. Kemampuan untuk membiayai pekerja migran otomatis menurun di kalangan majikan," terang Iqbal.
Penurunan permintaan pekerja migran, kata Iqbal, terlihat jelas di tahun 2021. Sepanjang itu, hanya bisa memberangkatkan sebanyak 2.434 PMI asal Banyuwangi.
Baca Juga: Melihat Situs Geologi di Pantai Parang Ireng
"Angka ini tidak sebanding dengan jumlah dalam situasi normal. Dalam kondisi normal itu pengiriman PMI bisa mencapai 5.000 sampai 6.000 orang per tahun," bebernya.
Iqbal menambahkan, penurunan pengiriman PMI ini menunjukkan bahwa ada penundaan dan penurunan permintaan dari negara penempatan.
"Negara penempatan yang paling banyak di Taiwan dan Hongkong, kemudian Singapura. Sementara untuk Malaysia belum ada penempatan karena Malaysia sendiri masih menutup untuk pekerja migran," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Melihat Situs Geologi di Pantai Parang Ireng
-
Santri yang Coba Bunuh Kiai di Banyuwangi Dijerat Pasal Berlapis, Terancam Penjara Seumur Hidup
-
Sakit Hati Ditegur saat Main ke Kawasan Santriwati Jadi Motif Penusukan Kiai di Banyuwangi
-
Kasus Penusukan Kiai Banyuwangi, Korban Sempat Ajak Pelaku Makan Bersama
-
Pelaku Penusuk Kiai di Banyuwangi Ditangkap saat Menikmati Es Kelapa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada BRI Meningkat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User
-
Hari Kesehatan Nasional, BRI Peduli Donasikan Ambulans ke Daerah Terpencil: 637 Unit dalam 3 Tahun
-
BRI Jangkau 4.909 Desa Lewat Program Desa BRILiaN untuk Dorong Ekonomi Inklusif Nasional
-
Salurkan BLTS Kesra Tahap I Senilai Rp4,4 Triliun, BRI Optimistis Kesejahteraan Bisa Tercapai
-
Pengusaha UMKM Peroleh Legalitas Usaha melalui Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro