Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 18 Februari 2022 | 23:20 WIB
Ilustrasi penangkapan pelaku penusukan kiai di Banyuwangi. [Envato Elements]

SuaraMalang.id - Polisi meringkus Sudarmanto terduga pelaku penusukan terhadap Kiai Affandi Mussafa, pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Tembakur, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jumat (18/2/2022).

Pelaku diringkus di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran atau sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian. Pelaku yang diketahui juga santri sang kiai itu ditangkap saat menikmati es kelapa di warung setempat.

Penangkapan terjadi tanpa ada perlawan dari Sudarmanto. Justru cengengesan (tertawa) saat polisi mulai mengikat tangannya. Penangkapan berjalan cukup cepat, pelaku langsung diangkut mobil patroli polisi.

Sepanjang perjalanan, polisi sedikit menginterogasinya sambil merekam video percakapan itu. Beberapa pertanyaan yang dilayangkan polisi dijawab dengan santai tanpa beban. Bahkan yang mengejutkan, dia mengakui melakukan penusukan dengan kondisi tidak sadar.

Baca Juga: Santri Penusuk Kiai Afandi Musafak yang Juga Ketua MWC NU Banyuwangi Pura-pura Sakit Perut Ketuk Rumah Korban

“Memang kita kayak kita dikendalikan orang, nggak sadar,” ungkap Sudarmanto dalam video itu seperti dikutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Jumat.

Polisi kemudian bertanya mengenai alat yang digunakan untuk menusuk sudah dipersiapkan sebelumnya. Karena, sebelum penusukan itu terjadi, pelaku ini sempat mengeluh sakit dan sempat pula coba diobati oleh sang Kyai.

“Itu sejak dari sorenya, sakit, sakit. Ya memang dari luar udah gak karuan lagi pikiran kita, memang tangan udah gemetar. Memang kalau sadar ngapain, lha kita sudah di situ kita ibaratnya numpang,” katanya.

Dari percakapan itu, pelaku bersikeras memang melakukan penusukan dalam kondisi tidak sadar. Namun, pengakuan itu masih perlu pendalaman apakah ada motif lain di balik kejadian tersebut. 

Baca Juga: Baru Kali Ini Terjadi, Kiai yang Juga Pengurus MWC NU Banyuwangi Ditusuk Santrinya Sendiri

Load More