SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji buka suara terkait adanya spanduk bertuliskan 'MALANG TOLERANT CITY NOT HALAL CITY' yang sempat terpasang di pagar depan Balai Kota Malang dan area alun-alun Tugu Malang.
Sutiaji menjelaskan, Halal City itu artinya adalah halal dalam artian wisatanya. Konsep wisata halal itu lah yang Sutiaji akui dia ujarkan dalam beberapa agendanya.
"Gini ya saya tidak pernah membuat statemen yang aneh-aneh sehingga ada yang namanya Halal City, saya sampaikan di setiap kesempatan itu di the future of Kota Malang yang salah satunya Malang Halal. Malang halal diartikan dalam konsep diwujudkan melalui center of halal tourisme," kata Sutiaji dikonfirmasi, Jumat (18/2/2022).
Sutiaji menjelaskan, konsep Malang wisata halal ini dia gembar-gemborkan karena Kota Malang merupakan kota wisata yang terkenal akan kulinermya.
"Tidak dipunyai seperti Kabupaten, tidak dipunyai seperti kota batu. Di sini adalah wisata kuliner. Maka harus ada jaminan-jaminan kepada masyarakat datang ke Malang ini benar-benar bisa menikmati wisata yang ada di Malang," ujarnya.
Dia melanjutkan konsep wisata halal itu contohnya adalah di setiap hotel nantinya akan ada petunjuk kiblatnya, ada kitab Alquran, dan injil.
"Terus ada mal halal, itu adalah mal yang menyediakan ratio tempat ibadah salat, ada penguatan kapasitas SDM wisata halal, terus promosi wisata paket jalal, ini saya ngambil sesuai undang-undang kepariwisataan," paparnya.
Sutiaji melanjutkan, konsep wisata halal ini merupakan kebijakan nasional bukan hanya di Kota Malang saja.
"Ini kebijakan nasional, karena devisa negara kita akan berpindah perolehannya dari migas, batubara, plus kelapa sawit menjadi dominasi saat kni akan dipindah menjadi pariwista. Pariwisata menjadi andalan kita jadi primadona," ujar dia.
Baca Juga: Update Covid-19 di Kota Malang, 50 Tenaga Kesehatan Terpapar Virus
Untuk itu, Sutiaji meminta masyarakat tidak mengalihkan Malang City itu menjadi isu yang terkait dengan isu SARA. Bahkan konsep wisata halal itu sudah masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerag (RPJMD) dan dia menilai itu menjunjung tinggi toleransi dalam keberagamaan.
"Jadi sama sekali jangan dibuat diksi kalau Malang halal itu Malang syar'i itu salah besar. Bahkan di RPJMD ktu kami visi yang ketiga jelas kota yang toleran dalam keberagamaan, itu luar biasa menjunjung tinggi, dan Kota Malang ini toleran terkondusif se-Jawa Timut antar umat beragama," kata dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Tag
Berita Terkait
-
Update Covid-19 di Kota Malang, 50 Tenaga Kesehatan Terpapar Virus
-
Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Memperkecil Ukuran Tahu
-
Hakim Memvonis Ayah Cabul di Malang 15 Tahun Penjara
-
Wali Kota Malang Sutiaji Belum Mau Komentari Viral Spanduk Malang Tolerant City Not Halal City
-
PDIP Kritik Wali Kota Malang Sutiaji Terkait Polemik Halal City
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Emergency: Isi Pulsa & Kuota Langsung Bisa Masuk Dompet Digital
-
Nikmati Kemudahan Beli Tiket Konser Bryan Adams 2026 Lewat BRImo, BRI Suguhkan Layanan Menarik
-
DANA Kaget: Booster Belanja Awal Bulanmu! Klaim Sekarang, Langsung Cair
-
Kinerja Kinclong, BRI Bakal Buyback Rp 3 Triliun Saham
-
QRIS BRI Permudah Transaksi di Pameran Tanaman Hias Internasional