Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 15 Februari 2022 | 17:12 WIB
Nurhasan (baju merah) saat akan dijemput paksa oleh Satreskrim Polres Jember. (Istimewa)

SuaraMalang.id - Usai menjalani perawatan di RSD. dr. Soebandi Jember, pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara Nurhasan langsun dijemput polisi.

Penjemputan dilakukan setelah 24 anggotanya tergulung ombak dalam ritual berujung maut di Pantai Payangan Jember Jawa Timur. Sebanyak 11 orang meninggal dunia, Minggu dinihari (13/2/2022).

"Insyaallah hari ini sudah boleh pulang. Dari pihak rumah sakit sudah diizinkan pulang," kata Wakil Direktur RSD. dr. Soebandi Tri Wiranto dalam selulernya, Selasa siang (15/2/2022).

Nurhasan masuk rumah sakit setelah mengalami kecelakaan laut di pantai selatan Jember. "Masuknya mulai hari minggu, karena habis tergulung ombak," tutur Tri Wiranto.

Baca Juga: Salah Satu Korban Tewas Dalam Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Jember Anggota Polisi

Pria yang tinggal di Desa Dukuh Mencek tersebut tergulung ombak bersama anggota padepokan lain kemudian dilarikan ke puskesmas.

"Rujukan dari puskesmas, ada sesak, mual, muntah dan ada keluhan ulu hati," katanya.

Karena keluhannya seperti itu pihak puskesmas kemudian merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit.

"Sekitar setengah jam yang lalu keluarnya, dan kondisi menurut dokter yang merawat sudah membaik," katanya menegaskan.

Kontributor : Adi Permana

Baca Juga: Pengakuan Korban Selamat Ritual Maut di Pantai Payangan Jember Ingin Sucikan Diri, Ketua Padepokan Sesak Napas

Load More