Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 23 Januari 2022 | 16:59 WIB
Ilustrasi Nyamuk. (Pexels)

SuaraMalang.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang melonjang dalam beberapa waktu terakhir. Sampai saat ini sudah 45 orang dirawat gegara DBD.

Dari jumlah itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia. Data ini diungkap Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif. Ia mengatakan, karena angka kasus yang melonjak itu maka warga diminta waspada.

Menurut dia, penambahan kasus DBD ini diakibatkan kondisi cuaca yang sering berubah-ubah. Belum lagi, hujan lebat melanda yang mengakibatkan adanya genangan air di sudut rumah menjadi lokasi jentik-jentik nyamuk bersarang.

"Sebenarnya awal tahun ini jumlahnya gak terlalu berbeda jauh dengan tahun lalu. Ada sedikit peningkatan. Ini bisa jadi pengingat lagi DBD masih jadi ancaman," ujarnya seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Minggu (23/1/2022).

Baca Juga: Waspada DBD di Madiun, Sudah Tujuh Warga Terserang Demam Berdarah

Dengan jumlah kasus DBD yang kini melonjak, Dinkes Kota Malang kini tengah gencar kembali ke program pencegahan dan penanganan DBD di setiap wilayah.

Program tersebut, yakni melalui Jumantik (Juru Pemantau Jentik) dan juga program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Iya itu kita gencarkan dan sudah koordinasi di setiap wilayah untuk menekan kasus ini (DBD)," katanya.

Untuk pelaksanaan fogging, lanjut Husnul, cara tersebut belum dirasa optimal memberantas pangkal penyebab DBD. Sebab, hal itu hanya akan mematikan jenis nyamuk dewasa saja, sementara untuk pemberantasan harus mulai dari pangkalnya.

"Kita lakukan pemantauan jentik DBD dari satu rumah. Kemudian 10 rumah kanan kiri belakang itu dihitung pemeriksaan jentiknya. Jika hasilnya lebih dari 5 persen, berarti harus dilakukan pembersihan dulu, diberantas sarang nyamuknya," katanya menandaskan.

Baca Juga: PTM 100 Persen di Kota Malang Tetap Berlangsung, Sekolah Wajib Patuhi Prokes Covid-19

Load More