SuaraMalang.id - Peningkatan kasus aktif Covid-19 di Kota Malang menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tercatat ada sebanyak 45 kasus aktif di Kota Malang per 20 Januari 2021.
Angka tersebut membuat Kota Malang berada di peringkat atas kasus aktif Covid-19 di Jatim, kemudian menyusul Kota Surabaya sebanyak 33 kasus dan Kabupaten Malang 29 kasus.
Gubernur Khofifah mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Kota Malang mayoritas dari klaster keluarga. Transmisi atau penyebaran virus itu diketahui lebih dominan berada di lingkungan rumah.
"Jadi perhatian kita saat ini di rumpun keluarga. Maka kalau ada yang dinyatakan positif harus di tracing minimal 15 orang yang pernah kontak erat," ujar Khofifah saat berkunjung ke Kota Malang, seperti diberitakan timesindonesia.co.id, Jumat (21/1/2022).
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Dirinya juga sempat menyinggung masalah protokol kesehatan (prokes) yang dinilai sudah mulai longgar saat ini.
Tak hanya itu, Khofifah juga sempat menyinggung soal klaster pendidikan atau sekolah yang mulai merebak di Kota Malang. Menurutnya, permasalahan ini harus segera terselesaikan dan seluruh lingkungan di minta untuk was-was.
"Sama seperti di Surabaya, ada di SMA 22 dan SMK 7 dilakukan testing dan tracing satu sekolah. Lalu dari perjalanan keluarga itu bisa dilihat kontak eratnya juga," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan bahwa tingginya kasus aktif di Kota Malang saat ini karena klaster keluarga dan pendidikan.
"Jadi istilahnya ini kan dari satu kasus konfirmasi, dilakukan tracing testing. Yang positif kita lakukan tracing testing lagi. Jadi penambahan berasal dari sana," ungkapnya.
Baca Juga: Covid-19 Kian Merebak, Tiga Sekolah di Kota Malang Setop PTM
Namun, saat disinggung soal klaster keluarga yang ada di Kota Malang, Husnul pun enggan menyebutkan lokasi tepatnya.
Husnul hanya meminta bahwa setiap wilayah PPKM Mikro bisa melakukan koordinasi dan tanggung jawab setiap wilayah melalui camat dan lurah untuk bisa lebih dikuatkan lagi.
"Sehingga dari tingkat terendah ini bisa tahu lah keluar masuk daripada warganya yang mau ke wilayah itu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Berkinerja Unggul, BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi dalam Indonesia Economic Summit 2025
-
Rahasia DANA Kaget Terungkap! 5 Link Spesial Edisi Senin, Jangan Lewatkan
-
Pemkot Malang Percepat Program Bantuan 50 Juta untuk RT
-
BRI Hadirkan Penawaran Eksklusif bagi Nasabah Pengguna BRImo, Diskon Nonton Konser Babyface!
-
Kapitalisasi Pasar Besar, BRI Sabet Penghargaan di Ajang Top 50 Emiten 2025