Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 18 Januari 2022 | 11:38 WIB
Evakuasi mayat kakek-kakek mengapung di Banyuwangi [Foto: Suaraindonesia]

SuaraMalang.id - Sebuah video mayat pria mengapung di Sungai menggegerkan warga Desa Bomo Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur ( Jatim ).

Mayat pria tengkurap tersebut pada akhirnya diketahui sebagai kakek-kakek warga setempat. Dalam video itu nampak sekujur tubuhnya sudah membengkak.

Kapolsek Rogojampi Kompol Sudarsono membenarkan hal itu. Ia mengatakan warga yang melihat mayat yang mengapung itu segera melapor ke pihak desa dan diteruskan kepada pihak kepolisian.

Mayat ditemukan Selasa (18/1/2022), sekitar pukul 06.30 WIB. Untuk kronologisnya, mayat ditemukan seorang warga yang hendak pergi ke sawah.

Baca Juga: Kecelakaan 4 Kendaraan di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk, 11 Orang Jadi Korban

"Berawal saat warga Bomo akan pergi ke sawah, melewati sungai setempat. Tanpa disengaja warga menemukan mayat yang mengambang di tengah sungai itu," ungkap Darsono, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (18/01/2022).

Usai mendapatkan laporan, pihak kepolisian bersama TNI dan masyarakat setempat mendatangi tempat ditemukannya sosok mayat itu. Setelahnya, mayat tersebut dilakukan evakuasi.

"Kemudian kita lakukan pemeriksaan medis. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat tersebut," kata Darsono.

Dia menambahkan, identitas korban langsung diketahui sesaat ditemukan, dikarenakan pihak keluarga juga tiba di lokasi.

"Ada pihak keluarga juga di lokasi. Pihak keluarga menyampaikan sudah tiga hari korban tidak pulang ke rumah," katanya.

Baca Juga: Tubuh Warga Banyuwangi Ini Melepuh Akibat Disiram Air Panas, Padahal Niatnya Melerai Pertengkaran

Masih Darsono, diketahuu korban berjenis kelamin perempuan, berinisial R, diperkirakan berumur 75 tahun asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono. "Informasi dari keluarga korban punya penyakit lupa atau pikun," ujarnya.

Pihak keluarga pun menerima dengan ikhlas kepergian korban. Oleh sebab itu, keluarga enggan melakukan autopsi dan memilih langsung memakamkan jenazah.

"Pihak keluarga menerima. Kemudian keluarga menyatakan tidak untuk dilakukan autopsi. Korban kemudian kami serahkan untuk dilakukan pemakaman," kata Darsono menegaskan.

Load More