SuaraMalang.id - Menyeruak kasus pelecehan seksual di SMA Al-Izzah Islamic International Boarding School Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Pelaku dan korban adalah pelajar atau santri di sekolah setempat.
Kepala SMA Al-Izzah Islamic International Boarding School, Adnan Yakub mengatakan, kasus tersebut terjadi pada 2020 lalu. Namun kasus dugaan pelecehan seksual itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan pada 9 Juli 2021.
"Disitulah terjadi perdamaian sehingga pihak sekolah menganggap kasus telah selesai. Jadi bukan pelecehan seksual ya, saya tegaskan lagi cuma penyimpangan orientasi seksual," katanya.
Dijelaskannya, pelaku masih bersekolah di SMA Al-Izzah Islamic International Boarding School dan dipastikan telah tobat tidak akan mengulangi perbuatannya.
Baca Juga: Pilu Gadis Malang Dicabuli Ayah Tiri, Diancam Menceraikan Sang Ibu
"Dia malah beprestasi masuk 10 besar siswa berprestasi dan dia memilih bertobat," sambung dia.
Sementara, pihaknya tidak mengetahui pasti kondisi terkini dari korban, lantaran memutuskan tidak bersekolah.
"Kalau untuk penyintas kami dari sekolah tidak banyak mengetahui kondisinya soalnya dia memutuskan keluar dari sekolah setelah kasusnya diketahui dan ditangani," ujarnya.
Korban Trauma
Terpisah, orang tua penyintas menyebut kondisi buah hatinya mengalami trauma. Penyintas masih merasa takut setiap mendengar kata 'Kota Batu'.
Baca Juga: Pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia Ditetapkan Tersangka Kasus Pelecehan Seksual
"Jadi setiap membayangkan atau mendengar Kota Batu ia sangat takut. Traumatis yang dia alami mungkin karena dari tempat yang didambakan menjadi tempat yang mengecewakan," ujar orang tua yang dirahasiakan identitasnya itu.
Orang tua penyintas tahu kasus pelecehan seksual dan perundungan dialami anaknya setelah mencurigai perubahan perilaku yang acap kali marah.
"Awalnya saya curiga karena putra saya ada perubahan tingkah laku. Setelah saya tanya dia pun mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya," tuturnya.
Dia pun menyebut bahwa dia lebih baik menarik anaknya kembali ke rumah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan terjadi lagi.
"Saya merasa kejadian ini tidak hanya menimpa anak saya, pasti banyak yang belum berani bilang. Jadi kami serahkan, dasarnya untuk kebaikan sekolah, kami minta untuk ditelusuri. Kami maunya tabayun, cuma sepertinya dari pihak sekolah membiarkan, tidak gerak cepat,” jelasnya.
Dia pun menyebut, berdasarkan keterangan anaknya, terdapat total tujuh anak yang menjadi korban pelaku itu.
Namun, yang datang waktu mediasi pada 9 Juli 2021 hanya empat wali penyintas.
"Dan pelaku masih satu angkatan dengan anak saya," tutur dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Sosok Bejo Sandy: Melestarikan Rinding Malang sebagai Warisan Seni dan Budaya
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Mahasiswi Jambi Diperkosa Senior Mapala, Kemen PPPA Ingatkan Kampus Harus Jadi Garda Depan Pencegahan TPKS
-
Apa Arti Emoji Kepala Batu, Ternyata Ini Maksudnya
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
Paslon GURU Percaya Diri Hadapi Debat Kedua Pilwali Kota Batu
-
Waspada! 2.001 Kasus Gondongan Serang Anak di Malang, Akankah Lockdown?
-
Momentum Positif! Arema FC Naik ke Peringkat 7, Siap Gaspol Lawan Madura United
-
Kris Dayanti Vs 2 Penantang: Debat Pilkada Kota Batu Bahas Perlindungan Anak
-
Cetak Buram dan Tinta Rembes, 1.462 Surat Suara Pilkada Kota Malang Rusak