SuaraMalang.id - Fenomena warga menjadikan lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru sebagai ajang swafoto membuat Bupati Lumajang Thoriqul Haq meradang.
Bupati Thoriq menegaskan kawasan terdampak letusan Gunung Semeru bukan tempat wisata. Ia pun memperingatkan supaya masyarakat untuk tidak mendekat ke wilayah bencana.
Dijelaskannya, masyarakat berbondong-bondong ingin mengabadikan momen di area terdampak erupsi Semeru akan menghambat proses evakuasi.
"Soal yang ingin foto-foto, jeprat-jepret, sudah. Bukan waktunya sekarang. Ini bukan tontonan, bukan tempat wisata," kata seperti diberitakan Antara, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Terdampak Erupsi Semeru, Warga Lumajang Terpaksa Jual Ayam Petelurnya
Berdasarkan reportase Antara, titik terdampak paling parah di kawasan Umbulan, Dusun Sumbersari, banyak didatangi warga luar kawasan.Mereka datang untuk berburu foto atau melakukan siaran langsung menggunakan akun media sosialnya masing-masing.
Kawasan Umbulan di Dusun Sumbersari terdampak letusan Gunung Semeru cukup parah. Tercatat ada 20 hektare lahan pertanian yang rusak dan puluhan rumah mengalami rusak berat. Selain itu, ratusan warga juga harus mengungsi akibat bencana tersebut.
Thoriq menjelaskan dengan banyaknya aktivitas masyarakat yang menggunakan kendaraan pada area terdampak letusan Gunung Semeru, akan menyebabkan alat transportasi pengangkut bantuan terhambat.
Menurutnya, bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan untuk warga terdampak letusan Gunung Semeru, bisa memanfaatkan posko-posko yang ada.
Kekinian, di wilayah Kecamatan Pronojiwo, sudah banyak posko yang berdiri dan bisa menerima bantuan.
Baca Juga: Warga Lereng Gunung Semeru Diminta Waspada Temuan Aliran Sungai Baru
"Kendala itu banyak orang ke sana, termasuk mobil-mobil yang ke atas. Itu yang membuat masalah," ujarnya.
Personel Satbrimob Polda Jawa Timur dikerahkan untuk melakukan penyekatan sebagai upaya untuk mengurangi aktivitas masyarakat di area terdampak. Penyekatan dilakukan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke dalam lokasi bencana.
Selain warga setempat, petugas, TNI-Polri dan relawan dilarang masuk dan mendekat ke lokasi bencana. Hanya pihak-pihak yang melakukan penanganan bencana yang diperbolehkan masuk ke wilayah terdampak.
Ada dua titik penyekatan yang dilakukan oleh personel Satbrimob Polda Jawa Timur, yakni di Depan Balai Desa Supiturang dan perempatan Tugu Pancasila.
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Janjikan Program Dana Dusun, Bunda Indah: Komitmen Kami Bangun Lumajang dari Akar Rumput
-
Siap-siap! Harga Tiket Masuk Bromo Naik Mulai 1 November 2024
-
Menanti Janji Jokowi: Perpres Jalan Tol Probolinggo-Lumajang Tak Kunjung Realisasi
-
Miris! Alat Pemantau Gunung Semeru di Stasiun Klepu Raib Digondol Maling
-
Waspada! Gunung Semeru Alami 20 Kali Gempa Guguran hingga 28 Kali Erupsi
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
Terkini
-
Arema FC Diterpa Kabar Buruk Jelang Laga Melawan Persita Tangerang
-
Respons Kris Dayanti Setelah Tahu Hasil Hitung Cepat Pilwali Kota Batu
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara