SuaraMalang.id - Seluruh pengungsi banjir bandang di Kota Batu diizinkan pulang, Minggu (7/11/2021). Posko pengungsian di Gedung Kesenian Bulukerto dilaporkan nihil pengungsi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, berdasar laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, sejumlah lima warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Dari laporan tersebut, dengan demikian pengungsi akibat banjir bandang per-Sabtu (6/11/2021) pukul 24,00 tercatat nihil," ujarnya, Minggu (7/10/2021).
Seperti diberitakan, banjir bandang menerjang sejumlah 8 titik lokasi di Kota Batu, Kamis 4 November 2021. Sejumlah 13 korban hilang telah berhasil ditemukan. Rinciannya, tujuh orang meninggal dunia dan enam orang selamat.
"Beberapa ruas jalan yang sempat tertutup lumpur dan terputus sudah bisa kembali dilalui," kata Abdul.
Banjir bandang Kota Batu ini jadi yang terparah. Sebanyak 89 KK terdampak. Kerugian materil yang tercatat, meliputi 35 unit rumah rusak, 33 unit rumah terendam lumpur, 73 unit sepeda motor rusak, 7 unit mobil rusak, 107 hewan ternak hanyut dan 10 kandang ternak rusak berat.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir bandang pemerintah Kota Batu telah menetapkan masa tanggap darurat melalui SK No. 188.45/341/KEP/422.012/2021 selama 14 hari terhitung tanggal 4-17 November 2021.
Selain itu, Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) juga segera disusun dan Wakil Wali Kota Batu ditunjuk untuk memimpin penanganan darurat bencana banjir bandang Kota Batu.
"Bantuan berupa logistik dan peralatan penanganan darurat telah didistribusikan dan terus berdatangan baik dari BNPB, BPBD, instansi terkait, dunia usaha, dan badan relawan lainnya," jelas Abdul.
Baca Juga: BNPB Ungkap Penyebab Banjir Bandang Kota Batu
Selain memberikan bantuan logistik dan peralatan, pihaknya juga telah memberikan beberapa rekomendasi penanganan pasca banjir bandang. Diperlukan adanya giat susur sungai oleh instansi yang berpenalaman seperti TNI Polri dan Basarnas guna melihat di mana saja titik-titik potensi sumbatan atau bendung alam di wilayah hulu.
"Susur sungai juga diikuti dengan pembersihan sisa-sisa pohon tumbang di wilayah hulu," pungkasnya. [Fakhri Fuadi]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Cara Cek Bansos November 2025 Lewat HP, Semua Lewat Aplikasi Cek Bansos!
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional