SuaraMalang.id - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, salah satu penyebab terjadinya banjir bandang Kota Batu, Jawa Timur, adalah hancurnya bendung alam akibat tingginya debit air dari hulu.
"Intensitas hujan tinggi, debit air di hulu menjadi lebih besar. Ini kemudian airnya tertahan dan ketika dia overtop/melimpas, bendung alam ini hancur. Ketika bendung alam ini hancur, ini yang membawa kemudian ke bawah tidak hanya masalah pasir, tapi juga volume air yang sangat besar beserta pohon-pohon ke bawah," kata Abdul dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (6/11/2021).
Bendung alam ini terbentuk oleh longsor-longsor kecil dari sisi tebing yang tidak dilindungi oleh vegetasi yang berakar kuat.
Masalah lain yang memperparah dampak banjir bandang di Batu adalah banyaknya kebun-kebun semusim di lereng tebing sungai yang berpotensi longsor jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Juga: Potensi Hujan Lebat, BMKG Sebut Delapan Daerah di Jatim Ini Siaga Banjir Bandang
"Di sepanjang bantaran sungai itu cukup banyak kebun-kebun semusim yang dibuat di lereng tebing sungainya, yang ketika hujan dengan intensitas tinggi, ini seperti meleleh karena akar dari sayuran, akar dari tanaman-tanaman semusim itu tidak mengikat tanah sehingga begitu hujan dengan intensitas tinggi ini akan membawa saturasi sehingga tanah ini bisa turun ke bawah," ujarnya.
Dampak dari longsoran di lokasi tengah dan hilir ini akan menambah kontribusi sedimen sehingga begitu sampai ke pemukiman, volume lumpur yang terkumpul menjadi sangat besar.
Karena itu, BNPB merekomendasikan untuk memperkuat lereng dan kawasan-kawasan yang sudah telanjur menjadi kebun semusim dengan melakukan penanaman pohon keras berakar kuat di lokasi-lokasi pinggir atas lereng tebing, terutama di pinggir kawasan kebun semusim.
BNPB juga meminta pihak berwenang menegakkan aturan sempadan sungai agar tidak ditanami dengan kebun-kebun semusim.
"Penegakan aturan sempadan sungai harus kita perkuat, terutama untuk penggunaan kebun semusim tadi," katanya.
Baca Juga: Total Seluruhnya 7 Korban Tewas Banjir Bandang Kota Batu Telah Ditemukan
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menanam tanaman vetiver di lereng terjal dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.
Berita Terkait
-
Ireco Ice Cream: Surganya Es Krim Estetik Dekat Candi di Malang
-
Apa Artinya Perubahan TWA Megamendung Jadi Cagar Alam bagi Masa Depan Hutan?
-
Pantai Sendang Biru: Seribu Spot Ikan di Gerbang Menuju Pulau Sempu
-
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, BNPB Pastikan Tidak Ada Korban
-
Air Terjun Sumber Pitu Tumpang: Surga Tersembunyi di Malang Timur
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!